Bagi seseorang yang mengaku belajar astronomi, tidak jarang terjadi ada orang yang minta diramalkan nasibnya, seraya mengatakan bahwa bintangnya adalah X dan meminta supaya dibaca peruntungannya di masa datang. Kebanyakan hanya bercanda saja untuk membuat si astronom kesal, namun tidak sedikit pula yang serius, mengira bahwa astronomi adalah bidang studi untuk mempelajari cara-cara meramalkan masa depan berdasarkan posisi benda-benda langit.
Bercanda ataupun tidak, mempertukarkan astronomi (modern) dengan astrologi adalah cara mudah untuk meruntuhkan mood saya. Kredo astrologi, yaitu bahwa posisi dan pergerakan benda langit punya pengaruh terhadap kehidupan manusia, kini sudah tidak sesuai dengan fakta observasi bahwa hukum-hukum alam berlaku universal dan tidak punya preferensi khusus pada kemanusiaan.
Rasi waluku (di Barat dikenal dengan nama Orion) memiliki peranan penting dalam pranoto mongso Jawa. Terbitnya Orion di waktu Subuh adalah penanda bagi petani untuk mulai membajak sawah dan bercocok tanam. Kredit foto: Emanuel Sungging Mumpuni
Namun demikian saya tidak menafikan kenyataan bahwa tiga setengah abad lalu dan masa-masa sebelumnya, astronomi dan astrologi adalah barang yang kurang lebih sama. Kemampuan membaca posisi pergerakan benda langit adalah keahlian yang harus dikuasai hampir semua orang. Hal ini ada kaitannya sebagian besar dengan penggunaan benda-benda langit untuk menentukan waktu, misalnya Matahari dan Bulan, dan juga penentuan posisi di Bumi. Petani membutuhkan keahlian astronomi untuk mengetahui kapan waktu bercocok tanam dan panen, pelaut membutuhkan keahlian astronomi untuk menentukan posisi dan arah berlayar, arsitek untuk menentukan arah mata angin, dan pemburu untuk menentukan waktu dan posisi.
Bandingkan dengan kehidupan modern. Berapa di antara kita yang sanggup mengenali rasi bintang dan menentukan arah dan jam berdasarkan posisi benda langit? Di mana bintang kutub atau salib selatan? Benda itu bintang atau planet? Di jaman modern, waktu telah dihitung dengan bantuan jam dan standardisasi zona waktu, posisi dan arah telah dihitung oleh GPS atau kompas, dan hari-hari telah ditentukan oleh kalender. Bagi manusia modern, astronomi adalah sesuatu yang terlepas dari kehidupan sehari-hari, namun bagi manusia satu milenium lalu, astronomi adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.
Karena dekatnya benda-benda langit dalam kehidupan sehari-hari manusia di jaman lama, wajarlah bila ide bahwa benda-benda langit mempengaruhi kehidupan mereka adalah sesuatu yang masuk di akal mereka. Di bawah paradigma inilah kosmologi Aristoteles dikembangkan. Aristoteles mengatakan bahwa Bumi yang tak bergerak di tempatnya adalah pusat alam semesta dan langit (didefinisikan sebagai Bulan dan apapun di atasnya, termasuk matahari, planet-planet, dan bintang-bintang) memiliki hukum alamnya sendiri yang berbeda dengan hukum alam di Bumi (disebut juga daerah sublunar yaitu daerah di bawah Bulan). Daerah sublunar tersusun atas empat elemen dasar (air, api, tanah, dan udara) yang selalu berubah bentuk satu sama lain, sementara di luar daerah sublunar terkandung aether yang kekal.
Seorang astronom pada masa pra-teleskop sedang mengukur posisi bintang dengan sebuah tongkat silang. Di sekitarnya terserak alat bantu lain, antara lain dua buah orrery (bola langit mekanis) di kiri-kanan sang astronom dan sebuah astrolabe tergeletak di lantai sebelah kiri. Ilustrasi oleh George Billerger.
Kosmologi Aristoteles mendominasi cara pandang orang terpelajar Eropa selama dua millenium. Menurut Aristoteles, semua yang terjadi di daerah sublunar disebabkan dan ditentukan oleh apa-apa yang terjadi di langit. Di dalam paradigma inilah astrologi memperoleh tempatnya di dalam kesadaran masyarakat terdidik masa lalu.
Menafsirkan posisi dan arah pergerakan benda-benda langit untuk membaca masa depan menjadi sesuatu yang penting, terutama bagi mereka yang berkuasa. Mempekerjakan astrolog kerajaan adalah sebuah kebutuhan. Astronomi sebagai ilmu ukur posisi bintang dan planet dapat berkembang pesat juga adalah karena kebutuhan ini. Posisi bintang dan planet harus diukur dengan teliti, semakin teliti semakin baik supaya tafsir yang dibuat semakin baik. Posisi mereka di masa depan harus bisa diprediksikan dengan baik, semakin tepat prediksinya semakin baik supaya ramalan yang dihasilkan semakin tepat. Model geosentrik yang dibuat Ptolomeus mampu menghitung posisi planet-planet untuk waktu kapanpun dengan akurat, dan mampu menghasilkan tabel-tabel posisi planet-planet yang memberikan posisi planet pada waktu kapanpun. Kitab Almagest adalah modal penting seorang astrolog kerajaan untuk menafsirkan posisi benda-benda langit dan meramalkan masa depan.
Karena pentingnya posisi astronomi inilah, maka dalam kurikulum universitas di abad pertengahan, astronomi adalah mata kuliah yang harus dikuasai seorang mahasiswa. Pada abad ke 12 dan 13, di Universitas Paris (dan juga universitas-universitas lain di Eropa) misalnya, seorang mahasiswa pertama-tama harus lulus Trivium yaitu tiga serangkai mata kuliah Tata Bahasa, Logika, dan Retorika (Seni Berpidato), dilanjutkan dengan Quadrivium yaitu empat serangkai mata kuliah Aritmetika, Geometri, Musik, dan Astronomi. Tentu saja di abad pertengahan pendidikan tinggi adalah sebuah kemewahan yang hanya bisa dinikmati lapisan teratas masyarakat.
Astronomi dianggap penting sehingga harus menjadi mata kuliah wajib di universitas, juga adalah karena paradigma bahwa benda-benda langit berperan penting dalam kehidupan manusia. Semua orang harus tahu cara mengetahui posisi benda-benda langit. Bahkan ilmu kedokteran pada abad itu pun bersandar pada astronomi untuk mengetahui sebab musabab penyakit. Dapatkah kita membayangkan dokter kita mengkonsultasikan peta langit dan tabel posisi planet-planet sambil mendiagnosis penyakit kita? Bagi manusia modern hal ini mungkin terasa absurd tapi beginilah jawaban seorang profesor fakultas kedokteran Universitas Paris ketika ditanya Raja Perancis mengenai sebab musabab Wabah Hitam di tahun 1348–9:
Wabah ini disebabkan karena adanya konjungsi penting tiga planet-planet terluar di rasi Aquarius, yang bersama-sama konjungsi lain dan juga gerhana, adalah penyebab pengotoran udara dan juga tanda-tanda kematian, wabah kelaparan, dan bencana-bencana lainnya.
Mereka juga melanjutkan:
Konjungsi Saturnus dan Jupiter menyebabkan kematian rakyat dan pengurangan penduduk … konjungsi Mars dan Jupiter menimbulkan pengaruh jahat di udara.
Seorang dokter abad pertengahan sedang memeriksa air seni pasiennya. Dokter pribadi Anda mungkin tidak akan memeriksa Anda, melainkan akan mendiagnosis menyakit Anda berdasarkan air seni Anda dan posisi planet-planet. Kredit: Perpustakaan Nasional Perancis, (BNF, FR 135, fol. 223)
Kesegarisan planet-planet ini diduga menyebabkan pengotoran udara (miasma) yang kemudian akan dihirup oleh manusia dan berakibat pada rusaknya keseimbangan cairan tubuh. Kesehatan individu dan masyarakat diduga dipengaruhi oleh konjungsi planet-planet dan fase bulan. Konsep mengenai bakteri, infeksi, dan penularan penyakit adalah sesuatu yang asing pada jaman itu dan tidak akan dikembangkan sampai lima abad kemudian. Pengucuran darah (bloodletting), sebuah praktik kedokteran yang umum dilakukan pada masa itu, dapat menguntungkan pada fase bulan tertentu, namun tidak pada waktu-waktu lain. Kapan seorang pasien akan sembuh ditentukan dari bagaimana posisi planet-planet pada saat ia jatuh sakit. Teks-teks medis yang lebih tua mengatakan bahwa pergerakan planet-planet tertentu mengendalikan organ-organ tubuh tertentu: Merkurius mengatur kerja otak, Jupiter mengatur lever, dan seterusnya.
Anatomi manusia dan zodiak yang mengatur kerja organ tubuh. Pada jaman pertengahan, orang menduga kerja tubuh manusia diatur oleh posisi rasi dan planet. Oleh karenanya dokter harus paham astronomi dan juga astrologi. Ini adalah ilustrasi dari manuskrip Très Riches Heures du Duc de Berry, salah satu manuskrip terpenting dari abad 15.
Buku-buku teks kedokteran dari abad pertengahan penuh dengan instruksi-instruksi seperti demikian, sebuah diagnosis yang bersandarkan pada astrologi, numerologi, kesalahan konsep tentang cara kerja tubuh manusia, pengalaman langsung, dan kabar burung. Orang yang sinis mungkin akan mengatakan bahwa dokter abad pertengahan tidak tahu apa-apa mengenai ilmu kedokteran, namun pemaparan di atas mengenai cara kerja seorang dokter abad pertengahan berdasarkan astrologi justru menunjukkan sebaliknya: dokter abad pertengahan tahu banyak mengenai ilmu kedokteran, hanya saja paradigma ilmu kedokteran abad pertengahan sangatlah berbeda dengan ilmu kedokteran masa kini. Dokter dan ahli bedah abad pertengahan tidak hanya dibayar mahal namun juga memiliki pengetahuan yang luas dan pengalaman yang banyak. Tidak jauh berbeda dengan dokter dan ahli bedah masa kini. Hanya saja perbedaannya, sayangnya, adalah bahwa pengetahuan dan pengalaman seorang dokter abad pertengahan tidak akan banyak membantu penyembuhan kita. Beberapa pengetahuan dan pengalaman ini tidak hanya berbahaya namun juga mematikan.
Pemaparan di atas adalah salah satu gambaran mengenai lekatnya peran astrologi dalam masyarakat. Dokter abad pertengahan harus paham astronomi apabila ia ingin bekerja, pun juga halnya dengan orang-orang yang menempuh pendidikan tinggi. Bila Anda adalah seorang yang hidup di abad pertengahan dan Anda berkenalan dengan seseorang yang paham astronomi, adalah wajar apabila Anda meminta nasihatnya mengenai masa depan (apalagi apabila Anda punya legitimasi untuk itu, misalnya Anda adalah Raja Inggris).
Nicolaus Copernicus, seorang padri Polandia, berpikir bahwa Matahari seharusnya menjadi pusat alam semesta dan bukan Bumi. Foto ini adalah wajah Copernicus pada usia 70 tahun, berdasarkan rekonstruksi forensik terhadap tengkorak Copernicus yang ditemukan arkeolog
Pergeseran paradigma Aristoteles mulai terjadi ketika Nicolaus Copernicus menerbitkan bukunya, De revolutionibus orbium coelestium (Mengenai Revolusi Bola-bola Langit). Di dalam buku ini Copernicus menawarkan paradigma baru bahwa pusat tata surya adalah Matahari dan bukan Bumi, serta cara-cara menghitung posisi benda langit berdasarkan paradigma ini. Copernicus meninggal tepat pada saat buku ini keluar dari percetakan, namun buku ini dibaca oleh intelektual pada masa itu walaupun pandangan Copernicus diterima hanya sebatas wacana. Generasi selanjutnya, Galileo Galilei, melakukan serangkaian percobaan yang menunjukkan ketidaktepatan fisika Aristoteles. Namun usaha Galileo untuk mempromosikan paradigma Copernicus berujung pada pengadilannya oleh Dewan Inkuisisi Vatikan dan ditetapkannya ia sebagai tahanan rumah sepanjang hidupnya. Kegagalan Galileo terjadi tidak hanya karena ketidakmauan Vatikan untuk mengubah paradigmanya tetapi juga karena Galileo hanya memberikan analogi sebagai argumentasinya dan bukan bukti-bukti kuantitatif yang dapat mendukung paradigma Copernicus.
Sementara itu, pada masa yang kurang lebih sama, di Eropa utara hidup Johannes Kepler dan Tycho Brahe. Sebagai ahli matematika, Kepler percaya bahwa hukum alam bisa dijelaskan secara matematis dan bahwa orbit benda-benda langit bisa dinyatakan sebagai orbit berbentuk lingkaran yang garis tengahnya sebanding dengan ukuran sebuah segi-banyak (poligon) yang sisi-sisinya menyentuh lingkaran tersebut. Model Kepler gagal memprediksi posisi benda-benda langit. Namun di hadapan data-data astronomi, Kepler tua berbeda dengan Kepler muda. Kepler tua membuang konsepsinya semasa muda dan, berdasarkan data-data astronomi yang dikumpulkannya, memformulasikan tiga hukum pergerakan planet yang kemudian dinamakan Hukum Kepler.
Johannes Kepler bekerja sebagai astrolog dan banyak menerbitkan tabel-tabel prediksi posisi benda langit. Namun prediksi yang didasarkan pada model heliosentrik Ptolomeus ini semakin jauh dari kenyataan yang diamatinya. Lukisan ini dibuat pada tahun 1610, pada masa hidup Kepler, oleh pelukis tak dikenal.
Namun sebelum itu, Kepler juga adalah seorang astrolog yang bekerja untuk Jenderal Wallenstein, seorang penguasa perang dari Bohemia. Orang yang di kemudian hari mempekerjakannya, Tycho Brahe, seorang bangsawan Denmark, dianggap sebagai pengamat astronomi terbaik pada jamannya, juga mempraktikkan astrologi kepada teman-temannya. Namun kedua orang ini, Kepler dan Tycho, sama-sama gelisah dengan teknik-teknik astrologi kontemporer. Keduanya masih berpegang pada paradigma Aristoteles bahwa benda langit mempengaruhi kehidupan manusia, namun keduanya tidak paham bagaimana persisnya pengaruh ini bekerja. Model astronomi Ptolomeus juga kian hari kian tidak akurat di hadapan data-data astronomi yang mereka ukur selama hidup mereka. Model geosentris mulai menunjukkan kelemahannya: model ini tidak lagi tepat dalam meramalkan posisi benda-benda langit. Dengan berbekal data pengamatan Tycho Brahe, Kepler berhasil menurunkan tiga hukum pergerakan Planet yang mulai mengubah pandangan orang tentang cara kerja alam semesta.
Dengan merumuskan hukum geraknya, Isaac Newton menyatukan hukum alam yang berlaku di Bumi dan yang berlaku di langit. Ilustrasi ini merupakan simbolisasi olah pikir Newton mendeskripsikan dunia, karya seniman Inggris, William Blake.
Usaha untuk menyatukan hukum alam di Bumi dengan hukum alam di langit dilakukan dengan sukses oleh Isaac Newton. Setelah merumuskan hukum geraknya yang termashur, selanjutnya Newton menerapkan ketiga hukum geraknya pada pergerakan benda-benda langit. Dengan mengasumsikan adanya gaya gravitasi yang bersifat universal (i.e. serbasama di langit maupun di Bumi), ia berhasil menurunkan hukum pergerakan planet yang bentuknya sama dengan ketiga Hukum Kepler. Tidak hanya itu, keberadaan gaya gravitasi juga menjelaskan mengapa benda jatuh ke Bumi dan seberapa cepat benda yang dijatuhkan ke Bumi akan jatuh. Hukum Newton punya kemampuan prediksi yang kuat, dan mampu menjelaskan fenomena orbit Bumi mengitari Matahari dan juga fenomena jatuhnya benda ke tanah dalam paradigma yang sama. Dengan melakukan berbagai eksperimen di Bumi dan juga menghadapkan Hukum Newton pada data-data pengamatan astronomi, orang membuktikan bahwa Hukum Newton memang berlaku di mana-mana, di langit maupun di Bumi. Berbekal Hukum Newton, Edmond Halley dapat menghitung orbit sebuah komet yang ia prediksikan akan mendekati matahari setiap 76 tahun sekali, sebuah prediksi yang terbukti benar dan komet itu kemudian dinamakan Komet Halley.
Dengan dirumuskannya ketiga hukum gerak Newton, lengkaplah pergeseran paradigma dari fisika Aristoteles ke arah Mekanika Newton. Pengamatan Kepler dan teori Mekanika Newton menunjukkan bahwa hukum alam yang berlaku di Bumi ternyata sama dengan yang berlaku di langit, hukum alam ternyata bersifat universal. Astronomi sebagai salah satu cabang sains kini menemukan pijakan yang baru, yaitu teori-teori fisika. Dengan adanya pijakan yang baru ini ia semakin menjauh dari astrologi. Pengukuran dan pengamatan benda-benda langit kini tidak lagi dilakukan untuk meramal nasib manusia, tetapi untuk memahami bagaimana alam bekerja.
``Seorang padri abad pertengahan bercerita bahwa ia telah menemukan titik di mana langit dan Bumi bersentuhan...'' Sebuah ilustrasi dari buku Camille Flammarion, L'atmosphère: météorologie populaire (Atmosfer: Meteorologi populer).
Bibliografi
* Anthony Aveni, People and the Sky: Our Ancestors and the Cosmos (2008)
* Arthur Koestler, The Sleepwalkers: A History of Man’s Changing Vision of the Universe (1959)
* Ian Mortimer, The Time Traveller’s Guide to Medieval England: A Handbook for Visitors to the Fourteenth Century (2009)
English version here.
Tags: astrologi, astronomi, Hukum Kepler, Kepler, newton, ramalan bintang, tycho brahe
Melayani: konsultasi fengshui, ba zi, zi wei dou shu, palmistry, tarot, pengobatan prana dan hipnotherapy.
Jumat, 17 Desember 2010
12 BATU PERMATA KELAHIRAN ANDA
12 Batu Permata kelahiran Anda
Capricorn (22 Des-19 Jan)
Batu kelahiran: Ruby / Mirah, Garnet, Agate / Akik
Batu Planet: Lapis Lazuli
Batu Keberuntungan: Ruby / Mirah
Aquarius (20Jan-18 Feb)
Batu kelahiran: Garnet, Moss Agate / Akik Lumut, Opal / Kalimaya, Amethyst / Kecubung
Batu Planet: Turquoise / Pyrus
Batu Keberuntungan: Garnet, Hyacinth
Pisces (19 Feb-20 Mar)
Batu kelahiran: Amethyst / Kecubung, Rock Crystal, Sapphire, Bloodstone
Batu Planet: Aquamarine
Batu Keberuntungan: Amethyst / Kecubung
Aries (21 Mar-19 Apr)
Batu kelahiran: Bloodstone, Diamond / Intan
Batu Planet: Jasper / Hati Ayam
Batu Keberuntungan: Diamond / Intan, Jasper / Hati Ayam, Bloodstone
Taurus (20 Apr-20 Mei)
Batu kelahiran: Sapphire, Amber, Turquoise / Pyrus, Blood Coral, Emerald / Zamrut
Batu Planet: Emerald / Zamrut, Aventurine
Batu Keberuntungan: Sapphire, Diamond / Intan
Gemini (21 Mei-20 Jun)
Batu kelahiran: Agate / Akik, Pearl / Mutiara, Chrysoprase
Batu Planet: Tiger Eye / Mata Macan
Batu Keberuntungan: Agate / Akik, Emerald / Zamrut
Cancer (21Jun-22Jul)
Batu kelahiran: Emerald / Zamrut, Pearl / Mutiara, Ruby / Mirah, Moonstone
Batu Planet: Moonstone
Batu Keberuntungan: Emerald / Zamrut, Agate / Akik, Chalcedony
Leo (23Jul-22Agst)
Batu kelahiran: Tourmaline, Sardonyx, Onyx
Batu Planet: Rock Crystal
Batu Keberuntungan: Peridot, Onyx, Amber
Virgo (23Agst-22Sep)
Batu kelahiran: Pink Jasper / Hati Ayam Pink, Jade / Giok, Carnelian, Sapphire
Batu Planet: Citrine / Kwarsa kuning
Batu Keberuntungan: Carnelian, Sardonyx
Libra (23Sep-22Okt)
Batu kelahiran: Opal / Kalimaya, Lapis Lazuli, Peridot
Batu Planet: Sapphire
Batu Keberuntungan: Opal / Kalimaya, Chrysolite, Sardonyx
Scorpio (23Okt-21Nov)
Batu kelahiran: Aquamarine, Topaz
Batu Planet: Garnet, Ruby / Mirah
Batu Keberuntungan: Aquamarine, Beryl
Sagittarius (22Nov-21Des)
Batu kelahiran: Sapphire, Topaz, Amethyst / Kecubung, Turquoise / Pyrus
Batu Planet: Topaz
Batu Keberuntungan: Topaz, Pearl / Mutiara
Capricorn (22 Des-19 Jan)
Batu kelahiran: Ruby / Mirah, Garnet, Agate / Akik
Batu Planet: Lapis Lazuli
Batu Keberuntungan: Ruby / Mirah
Aquarius (20Jan-18 Feb)
Batu kelahiran: Garnet, Moss Agate / Akik Lumut, Opal / Kalimaya, Amethyst / Kecubung
Batu Planet: Turquoise / Pyrus
Batu Keberuntungan: Garnet, Hyacinth
Pisces (19 Feb-20 Mar)
Batu kelahiran: Amethyst / Kecubung, Rock Crystal, Sapphire, Bloodstone
Batu Planet: Aquamarine
Batu Keberuntungan: Amethyst / Kecubung
Aries (21 Mar-19 Apr)
Batu kelahiran: Bloodstone, Diamond / Intan
Batu Planet: Jasper / Hati Ayam
Batu Keberuntungan: Diamond / Intan, Jasper / Hati Ayam, Bloodstone
Taurus (20 Apr-20 Mei)
Batu kelahiran: Sapphire, Amber, Turquoise / Pyrus, Blood Coral, Emerald / Zamrut
Batu Planet: Emerald / Zamrut, Aventurine
Batu Keberuntungan: Sapphire, Diamond / Intan
Gemini (21 Mei-20 Jun)
Batu kelahiran: Agate / Akik, Pearl / Mutiara, Chrysoprase
Batu Planet: Tiger Eye / Mata Macan
Batu Keberuntungan: Agate / Akik, Emerald / Zamrut
Cancer (21Jun-22Jul)
Batu kelahiran: Emerald / Zamrut, Pearl / Mutiara, Ruby / Mirah, Moonstone
Batu Planet: Moonstone
Batu Keberuntungan: Emerald / Zamrut, Agate / Akik, Chalcedony
Leo (23Jul-22Agst)
Batu kelahiran: Tourmaline, Sardonyx, Onyx
Batu Planet: Rock Crystal
Batu Keberuntungan: Peridot, Onyx, Amber
Virgo (23Agst-22Sep)
Batu kelahiran: Pink Jasper / Hati Ayam Pink, Jade / Giok, Carnelian, Sapphire
Batu Planet: Citrine / Kwarsa kuning
Batu Keberuntungan: Carnelian, Sardonyx
Libra (23Sep-22Okt)
Batu kelahiran: Opal / Kalimaya, Lapis Lazuli, Peridot
Batu Planet: Sapphire
Batu Keberuntungan: Opal / Kalimaya, Chrysolite, Sardonyx
Scorpio (23Okt-21Nov)
Batu kelahiran: Aquamarine, Topaz
Batu Planet: Garnet, Ruby / Mirah
Batu Keberuntungan: Aquamarine, Beryl
Sagittarius (22Nov-21Des)
Batu kelahiran: Sapphire, Topaz, Amethyst / Kecubung, Turquoise / Pyrus
Batu Planet: Topaz
Batu Keberuntungan: Topaz, Pearl / Mutiara
Rabu, 08 Desember 2010
TAROT DALAM PETA DAN POLA JIWA KALACAKRA
TAROT DALAM PETA DAN POLA JIWA KALACAKRA
Oleh Ani Sekarningsih - 3 Des 2003
Karya sastra Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu telah mengilhami saya untuk menciptakan sebuah bagan yang merupakan peta dan pola jiwa menurut keilmuan tarot yang sekali gus disempurnakan dengan carakan walik.
1. Roh Suci - Cakra Mahkota 2. Dzatullah - Cakra mata ketiga (maskulin) 3. Sirullah - Cakra Mata Ketiga (feminin) 4. Sifatullah - Cakra Tenggerokan 5. Wujudullah - Cakra Tenggerokan 6. Kamayan - Cakra Jantung 7. Prabowo - Cakra Pusar 8. Pangaribowo - Cakra pusar 9. Kodratullah - Cakra Kemaluan 10.Bayu Sejati - Cakra Dasar 11.Kharomah - titik pusat di antara Dzatullah, Sirullah, Sifatullah, dan Wujudullah
Penjabaran Peta Jiwa Kalacakra.
10. BAYU SEJATI, tubuh dan sensasi; perwujudan segala sesuatu yang membumi. Pusat hidup keseharian anda, yang memuat empat elemen: api, air, udara, dan bumi. Atauyang juga dapat diuraikan sebagai luwamah, amarah, supiah, mutmainah), yaitu pemicu timbulnya aneka macam keinginan. Hasil secara fisik atau dimaknai sebagai kendaraan. Lingkungan. Rumah, Tubuh. Perasaan dan pengertian. Apakah yang menjadi titik pusat yang mendasari Anda? Bagaimana caranya hal itu secara fisik memanifestasi Anda? Bagaimana suasananya?
Cakra dasar. Daya kekuatan tenaga kekuasaan Allah. Energi Kundalini. Pusat lauwamah, amarah, supiah, dan mutmainah. Empat warna menurut ritual Jawa: merah (sirullah), putih (dzatullah), hijau lumut (wujulullah), kuning (air)
Hurufnya: nga, ta
Nga, Ngracut busono ning manungso
Ta, thukul soko niat
9. KODRATULLAH, dasar, Bulan. Zat dasar kesadaran, ide-ide cemerlang, impian, khayalan, gairah. Kegiatan kemampuan pada unsur-unsur kegaiban, dan tembus pandang. Dasar masa silam, atau karma. Kebiasaan-kebiasaan. Kumpulan bawah sadar. Bagaiimana gairah Anda dalam keadaan tersebut? Apa yang terjadi dalam dunia astral, yakni dalam alam bawah sadar Anda? Apa dasar kesadaran Anda? Kegaiban apa, atau kegiatan tembus pandang apa yang mempengaruhi Anda?
Cakra kemaluan. Bayangan Rahsa Jati. Kekuatan dan keindahan. Syahwat. Warnanya ungu.
Hurufnya ba, ga.
Ba, Bayu Sejati kang andalani
Ga, Guru Sejati kang muruki
8. PANGARIBOWO, kemegahan, Mercury. Apa yang kamu pikirkan. Ilmu mantik. Kecerdasan, penalaran. Pengetahuan benar dan palsu. Yaitu tempat disimpannya hukum-hukum moral dan kebenaran. Ekspresi pengungkapan lisan, dan berkomunikasi. Perajin. Ilmuwan. Peneliti. Perencana. Teknologi. Perencanaan. Ambisi. Kemampuan menaklukkan. Sihir. Perlambang dan kiasan. Penuh akal. Jahil dan senang menggrecoki Bagaimana Anda berpikir dan berkomunikasi? Bagaimana Anda menggunakan pengetahuan kekuatan gaib Anda? Kebenaran apakah dari perihal tersebut dan apakah hal itu dinyatakan secara gamblang?
Cakra pusar. Bayangan Roh Suci. Angan-angan. Daya cipta. Ilmu mantik. Moral. Kemegahan. Warnanya oranye.
Hurufnya ya, ja.
Ya, Yen rumonso tanpo kirono
Ja, Jumbuhing kawulo Gusti
7. PRABOWO, perasaan, mencapai kemenangan, Venus. Apa yang kamu cintai. Keinginan-keinginan di belakang motivasi dan semangat. Ilham. Perasaan-perasaan suka dan tidak suka. Kemitraan dengan orang lain, terutama yang berhubungan dengan kelamin. Kenikmatan berkesenian dan hawa napsu. Menemukan keindahan. Perasaan-perasaan. Penghargaan. - erat hubungannya dengan titik solar pleksus) Kehendak apakah yang berada di belakang motivasi-motivasi Anda? Bagaimana hubungan Anda dengan orangt-orang lain? Apakah yang Anda cintai? Bagaimana Anda melihat dan merasakan pengalaman keindahan dan kenikmatan?
Cakra pusar. Bayangan Guru Sejati. Penalaran. Komunikasi. Daya kekuatan gaib. Pemahaman kenikmatan dan keindahan. Warnanya hijau dalam spiritual Jawa.
Hurufnya ma, nya
Ma, Mati biso bali
Nya, Nyoto tanpo mata, ngerti tanpo diwuruki.
6. KAMAYAN, keindahan, cinta - erat hubungannya dengan cakra jantung. Planet Matahari Apakah inti permasalahan yang Anda hadapi? Bagaimana kesehatan dan stamina Anda? Apakah cita-cita dan kecenderungan minat Anda? Bagaimana orang melihat Anda?
Cakra jantung. Bayangan Allah. Cinta tanpa pamrih. Warnanya kuning kemilau dalam spiritual Jawa.
Hurufnya, da pa
Da, Dhuwur pungkasane, endhek wiwitane
Pa, papan tanpo kiblat
5. WUJUDULLAH, letak kemauan, kekuatan dan semangat. Saturnus. Bagaimana Anda menghadapi setiap tantangan, hambatan, frustrasi dan ketidak selarasan? Apakah kebiasaan-kebiasaan jelek yang harus dihilangkan dan kendala yang harus Anda atasi? Di mana Anda melampiaskan sifat agresi dan kemarahan Anda?
Cakra tenggorokan. Lawwamah. Mars. Daging. Elemen tanah. Semangat, kekuatan kemauan, dendam, tabah, tamak, lamban. Warna hitam dalam spiritual Jawa
Hurufnya sa, ta.
Sa, Sifat hono kang wiwit.
Ta, Tetep jumeneng ing Dzat kang wiwit.
4. SIFATULLAH, limpahan rahmat, cinta, pengawasan, pengendalian. Apakah peluang-peluang dan pemberian-pemberian yang Anda pernah terima? Siapa dan apa yang membantu Anda selama ini? Di manakah kemampuan Anda dan bagaimana kemampuan itu dikenali masyarakat lingkungan Anda?
Cakra tenggorokan. Sifatullah. Yupiter. Air. Tulang sumsum. Hasrat keinginan. Limpahan rahmat. Akal-budi (mind). Pengendalian dan pengawasan. Bijaksana dan arif. Anugerah yang pernah diterima. Warna kuning muda dalam spiritual Jawa.
Hurufnya la, wa,
La, lali eling wewatasane.
Wa, Wujud kang kirono.
3. SIRULLAH, pengertian/pemahaman - erat hubungannya dengan cakra mata ketiga. Saturnus. Bagaimana Anda mengungkapkan gagasan-gagasan Anda? Apa yang Anda pelajari dari keterbatasan-keterbatasan dan kendala-kendala yang ada? Bagaimana sifat feminin keibuan yang dimanifestasikan oleh ibu?
Cakra Mata Ketiga. Amarah. Darah. Elemen api. Sisi feminin. Emosi. Tekad dan ketekunan. Warna merah
Hurufnya ra, ca.
Ra, Roso kuoso tanpo kirono.
Ca, Cipto roso karso kuoso
2. DZATULLAH, kearifan/sabda Tuhan - erat hubungannya dengan mata ketiga. Kemauan menukik dunia spiritual. Uranus Energi apa yang mempengaruhi kepribadian Anda? Bagaimana Anda mengambil inisiatif dan melaksanakan dorongan-dorongan kehendak Anda? Kearifan apa yang anda pelajari dari setiap situasi? Nilai apa yang berkesan tentang sifat maskulin dari bapak?
Cakra Mata Ketiga. Mutmainah. Napas. Elemen Udara. GURU SEJATI. Sabda Tuhan. Sisi maskulin. Pasrah. Watak jernih. Belas kasih. Sisi maskulin. Warna putih berdasar spiritual Jawa.
Hurufnya da, ka.
Da, Dumadi kang tanpo kinardi.
Ka, Karso juoso tanpo kirono.
1. ROH SUCI Alasan-alasan spiritual dalam membaca situasi.Neptunus. Apakah hal yang ideal yang menjadi idaman Anda? Apakah alasan-alasan spiritual dalam membaca situasi?
Hurufnya na, ha
Na, Nur urip cahyo wewayangan,
Ha, Huripku cahyaning Allah
KHAROMAH - terletak pada titik tengah antara Sirullah-Dzatullah-Wujudullah-Sifatullah. Pengetahuan tersembunyi apakah yang dapat menolong Anda, memanifestasikan aspirasi-aspirasi luhung Anda? Apakah Anda siap menggunakannya?
Apa yang dijelaskan oleh Wujudullah - Kamayan - Prabowo tentang dinamika dan pertentangan kutub seksual Anda?
Bagaimana Pangaribowo - Kamayan - Sifatullah menggambarkan komunikasi, penulisan, penerbitan perjalanan, pengajaran dan filsafat Anda?
Bagaimana Anda mencapai transformasi diri melalui energi yang tergambar pada Tonggak Tengah: Roh Suci - Kamayan - Kodratullah - Bayu Sejati?
Nadi Kalacakra sebagai penghubung Periksalah kembali struktur titik-titik pandang diagonal Wujudullah - Kamayan - Prabowo yang menggambarkan dinamika dan pertentangan kutub seksual Anda
Oleh Ani Sekarningsih - 3 Des 2003
Karya sastra Sastrajendra Hayuningrat Pangruwating Diyu telah mengilhami saya untuk menciptakan sebuah bagan yang merupakan peta dan pola jiwa menurut keilmuan tarot yang sekali gus disempurnakan dengan carakan walik.
1. Roh Suci - Cakra Mahkota 2. Dzatullah - Cakra mata ketiga (maskulin) 3. Sirullah - Cakra Mata Ketiga (feminin) 4. Sifatullah - Cakra Tenggerokan 5. Wujudullah - Cakra Tenggerokan 6. Kamayan - Cakra Jantung 7. Prabowo - Cakra Pusar 8. Pangaribowo - Cakra pusar 9. Kodratullah - Cakra Kemaluan 10.Bayu Sejati - Cakra Dasar 11.Kharomah - titik pusat di antara Dzatullah, Sirullah, Sifatullah, dan Wujudullah
Penjabaran Peta Jiwa Kalacakra.
10. BAYU SEJATI, tubuh dan sensasi; perwujudan segala sesuatu yang membumi. Pusat hidup keseharian anda, yang memuat empat elemen: api, air, udara, dan bumi. Atauyang juga dapat diuraikan sebagai luwamah, amarah, supiah, mutmainah), yaitu pemicu timbulnya aneka macam keinginan. Hasil secara fisik atau dimaknai sebagai kendaraan. Lingkungan. Rumah, Tubuh. Perasaan dan pengertian. Apakah yang menjadi titik pusat yang mendasari Anda? Bagaimana caranya hal itu secara fisik memanifestasi Anda? Bagaimana suasananya?
Cakra dasar. Daya kekuatan tenaga kekuasaan Allah. Energi Kundalini. Pusat lauwamah, amarah, supiah, dan mutmainah. Empat warna menurut ritual Jawa: merah (sirullah), putih (dzatullah), hijau lumut (wujulullah), kuning (air)
Hurufnya: nga, ta
Nga, Ngracut busono ning manungso
Ta, thukul soko niat
9. KODRATULLAH, dasar, Bulan. Zat dasar kesadaran, ide-ide cemerlang, impian, khayalan, gairah. Kegiatan kemampuan pada unsur-unsur kegaiban, dan tembus pandang. Dasar masa silam, atau karma. Kebiasaan-kebiasaan. Kumpulan bawah sadar. Bagaiimana gairah Anda dalam keadaan tersebut? Apa yang terjadi dalam dunia astral, yakni dalam alam bawah sadar Anda? Apa dasar kesadaran Anda? Kegaiban apa, atau kegiatan tembus pandang apa yang mempengaruhi Anda?
Cakra kemaluan. Bayangan Rahsa Jati. Kekuatan dan keindahan. Syahwat. Warnanya ungu.
Hurufnya ba, ga.
Ba, Bayu Sejati kang andalani
Ga, Guru Sejati kang muruki
8. PANGARIBOWO, kemegahan, Mercury. Apa yang kamu pikirkan. Ilmu mantik. Kecerdasan, penalaran. Pengetahuan benar dan palsu. Yaitu tempat disimpannya hukum-hukum moral dan kebenaran. Ekspresi pengungkapan lisan, dan berkomunikasi. Perajin. Ilmuwan. Peneliti. Perencana. Teknologi. Perencanaan. Ambisi. Kemampuan menaklukkan. Sihir. Perlambang dan kiasan. Penuh akal. Jahil dan senang menggrecoki Bagaimana Anda berpikir dan berkomunikasi? Bagaimana Anda menggunakan pengetahuan kekuatan gaib Anda? Kebenaran apakah dari perihal tersebut dan apakah hal itu dinyatakan secara gamblang?
Cakra pusar. Bayangan Roh Suci. Angan-angan. Daya cipta. Ilmu mantik. Moral. Kemegahan. Warnanya oranye.
Hurufnya ya, ja.
Ya, Yen rumonso tanpo kirono
Ja, Jumbuhing kawulo Gusti
7. PRABOWO, perasaan, mencapai kemenangan, Venus. Apa yang kamu cintai. Keinginan-keinginan di belakang motivasi dan semangat. Ilham. Perasaan-perasaan suka dan tidak suka. Kemitraan dengan orang lain, terutama yang berhubungan dengan kelamin. Kenikmatan berkesenian dan hawa napsu. Menemukan keindahan. Perasaan-perasaan. Penghargaan. - erat hubungannya dengan titik solar pleksus) Kehendak apakah yang berada di belakang motivasi-motivasi Anda? Bagaimana hubungan Anda dengan orangt-orang lain? Apakah yang Anda cintai? Bagaimana Anda melihat dan merasakan pengalaman keindahan dan kenikmatan?
Cakra pusar. Bayangan Guru Sejati. Penalaran. Komunikasi. Daya kekuatan gaib. Pemahaman kenikmatan dan keindahan. Warnanya hijau dalam spiritual Jawa.
Hurufnya ma, nya
Ma, Mati biso bali
Nya, Nyoto tanpo mata, ngerti tanpo diwuruki.
6. KAMAYAN, keindahan, cinta - erat hubungannya dengan cakra jantung. Planet Matahari Apakah inti permasalahan yang Anda hadapi? Bagaimana kesehatan dan stamina Anda? Apakah cita-cita dan kecenderungan minat Anda? Bagaimana orang melihat Anda?
Cakra jantung. Bayangan Allah. Cinta tanpa pamrih. Warnanya kuning kemilau dalam spiritual Jawa.
Hurufnya, da pa
Da, Dhuwur pungkasane, endhek wiwitane
Pa, papan tanpo kiblat
5. WUJUDULLAH, letak kemauan, kekuatan dan semangat. Saturnus. Bagaimana Anda menghadapi setiap tantangan, hambatan, frustrasi dan ketidak selarasan? Apakah kebiasaan-kebiasaan jelek yang harus dihilangkan dan kendala yang harus Anda atasi? Di mana Anda melampiaskan sifat agresi dan kemarahan Anda?
Cakra tenggorokan. Lawwamah. Mars. Daging. Elemen tanah. Semangat, kekuatan kemauan, dendam, tabah, tamak, lamban. Warna hitam dalam spiritual Jawa
Hurufnya sa, ta.
Sa, Sifat hono kang wiwit.
Ta, Tetep jumeneng ing Dzat kang wiwit.
4. SIFATULLAH, limpahan rahmat, cinta, pengawasan, pengendalian. Apakah peluang-peluang dan pemberian-pemberian yang Anda pernah terima? Siapa dan apa yang membantu Anda selama ini? Di manakah kemampuan Anda dan bagaimana kemampuan itu dikenali masyarakat lingkungan Anda?
Cakra tenggorokan. Sifatullah. Yupiter. Air. Tulang sumsum. Hasrat keinginan. Limpahan rahmat. Akal-budi (mind). Pengendalian dan pengawasan. Bijaksana dan arif. Anugerah yang pernah diterima. Warna kuning muda dalam spiritual Jawa.
Hurufnya la, wa,
La, lali eling wewatasane.
Wa, Wujud kang kirono.
3. SIRULLAH, pengertian/pemahaman - erat hubungannya dengan cakra mata ketiga. Saturnus. Bagaimana Anda mengungkapkan gagasan-gagasan Anda? Apa yang Anda pelajari dari keterbatasan-keterbatasan dan kendala-kendala yang ada? Bagaimana sifat feminin keibuan yang dimanifestasikan oleh ibu?
Cakra Mata Ketiga. Amarah. Darah. Elemen api. Sisi feminin. Emosi. Tekad dan ketekunan. Warna merah
Hurufnya ra, ca.
Ra, Roso kuoso tanpo kirono.
Ca, Cipto roso karso kuoso
2. DZATULLAH, kearifan/sabda Tuhan - erat hubungannya dengan mata ketiga. Kemauan menukik dunia spiritual. Uranus Energi apa yang mempengaruhi kepribadian Anda? Bagaimana Anda mengambil inisiatif dan melaksanakan dorongan-dorongan kehendak Anda? Kearifan apa yang anda pelajari dari setiap situasi? Nilai apa yang berkesan tentang sifat maskulin dari bapak?
Cakra Mata Ketiga. Mutmainah. Napas. Elemen Udara. GURU SEJATI. Sabda Tuhan. Sisi maskulin. Pasrah. Watak jernih. Belas kasih. Sisi maskulin. Warna putih berdasar spiritual Jawa.
Hurufnya da, ka.
Da, Dumadi kang tanpo kinardi.
Ka, Karso juoso tanpo kirono.
1. ROH SUCI Alasan-alasan spiritual dalam membaca situasi.Neptunus. Apakah hal yang ideal yang menjadi idaman Anda? Apakah alasan-alasan spiritual dalam membaca situasi?
Hurufnya na, ha
Na, Nur urip cahyo wewayangan,
Ha, Huripku cahyaning Allah
KHAROMAH - terletak pada titik tengah antara Sirullah-Dzatullah-Wujudullah-Sifatullah. Pengetahuan tersembunyi apakah yang dapat menolong Anda, memanifestasikan aspirasi-aspirasi luhung Anda? Apakah Anda siap menggunakannya?
Apa yang dijelaskan oleh Wujudullah - Kamayan - Prabowo tentang dinamika dan pertentangan kutub seksual Anda?
Bagaimana Pangaribowo - Kamayan - Sifatullah menggambarkan komunikasi, penulisan, penerbitan perjalanan, pengajaran dan filsafat Anda?
Bagaimana Anda mencapai transformasi diri melalui energi yang tergambar pada Tonggak Tengah: Roh Suci - Kamayan - Kodratullah - Bayu Sejati?
Nadi Kalacakra sebagai penghubung Periksalah kembali struktur titik-titik pandang diagonal Wujudullah - Kamayan - Prabowo yang menggambarkan dinamika dan pertentangan kutub seksual Anda
Sabtu, 04 Desember 2010
MENGUKUR HOKI LEWAT BERAT TULANG
Mengukur Hoki dari Berat Tulang
18 November 2009 Red Tinggalkan komentar Go to comments
Percaya atau tidak, ‘berat tulang’ bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui perjalanan nasib dan hoki anda. Makin berat tulang Anda, hoki Anda pun makin besar. Pengin tahu berat tulang Anda?
“Berat tulang bisa menentukan keberuntungan,” ucap seorang teman. Mereka yang mendengar omongan itu terbengong tidak percaya, “Apa hubungan antara berat tulang dan keberuntungan?”
“Lo, jangan salah, itu ada ‘ilmunya’,” kata si teman.
Reaksi-reaksi serupa yang muncul gara-gara tidak percaya tentu boleh dianggap wajar. Mungkin memang banyak orang yang belum pernah mendengar ada “ilmu” yang bisa menjelaskan hubungan antara berat tulang seseorang dengan perjalanan hidupnya, termasuk hoki atau keberuntungan.
Meski disebut berat tulang, sebaiknya jangan buru-buru mengambil timbangan. Tulang yang dimaksud bukan dalam arti sebenarnya, melainkan cuma simbol. Karena imajiner, tentu saja tulang itu tidak bisa ditimbang. Yang bisa dilakukan yaitu menghitung berdasarkan jam, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran menggunakan “ilmu” ngo heng pe ji (Astrological Weight at Birth)
Tulang dipilih sebagai simbol, kata KRT Krisna Warihdiningrat, praktisi ngo heng pe ji dan feng shui, karena merupakan simbol keabadian. “Dalam tubuh manusia, bagian yang tidak bisa habis adalah tulang. Daging dan air (darah) habis, tapi tulang tengkorak, paha, atau tangan, bisa tetap utuh. Jadi, tulang adalah bagian tubuh yang mendekati abadi,” jelasnya.
Menurut pria yang juga akrab dipanggil Hendra ini, dengan mengetahui “berat tulang” melalui metode perhitungan tertentu bisa diketahui kepribadian, sifat, masa lalu, masa depan, penyakit, usaha yang cocok, dan karier seseorang. Penghitungan ini sebenarnya merupakan ilmu dasar dari ngo heng pe ji, ilmu yang mempelajari garis hidup berdasarkan kelahiran dan lima unsur elemen. Kalau dirinci, ngo heng artinya lima unsur elemen (besi, kayu, tanah, air, dan api), sedangkan pe ji artinya waktu kelahiran (jam, tanggal, bulan, dan tahun).
Sekitar 40 tahun lampau, sebagian besar orang Tionghoa dewasa di Indonesia bisa menghitung berat tulangnya sendiri. “Sebab, itu merupakan ilmu dasar,” ungkap Krisna. Tapi sekarang tinggal sedikit orang yang memahami “ilmu” ini. Apalagi yang menguasai ngo heng pe ji secara utuh, bisa dihitung dengan jari. Saat ini, “Orang yang berusia kurang dari 60 tahun males belajar ilmu ini. Susah!” tegas kolektor keris ini. Ia sempat mengajarkan ngo heng pe ji kepada anak dan keponakannya. Namun, upaya itu kandas di tengah jalan lantaran “sang murid” akhirnya menyerah, tak sanggup mempelajarinya. Karena melibatkan tahun kelahiran, dalam menghitung berat tulang mau tidak mau shio ikut dilibatkan. Dalam sistem penanggalan Cina dikenal ada shio besar, macam naga, kerbau, kuda, dan harimau. Makin besar shio seseorang, tulangnya juga makin besar. “Jadi, orang yang bertulang besar, otomatis tulangnya juga berat. Kalau tulangnya berat, orangnya pasti hebat. Makanya, ada pemeo ‘Wah hebat orang ini, tulangnya tulang gajah’,” jelasnya. Pemeo itu ingin menggambarkan kehebatan seseorang.
Meski “berat tulang” cuma ditimbang lewat hitung-hitungan, hasilnya mendekati berat tulang yang sebenarnya dari orang itu. “80% hasilnya mendekati,” jamin Krisna. Lewat perhitungan macam ini orang yang berpostur kecil, tulangnya bisa berat. Bahkan, secara fisik tulangnya juga bisa berat. “Kalau orangnya kurus, airnya lebih sedikit, ototnya lebih sedikit, tulangnya yang besar,” tambahnya.
Krisna lalu mencontohkan seorang pengusaha yang dulu sangat dikenal dekat dengan bisnis perjudian di Tanah Air. “Coba lihat, mukanya tidak menunjang, badannya tidak menunjang, tapi kok dia hebat? (Meskipun) orangnya tidak gede, tapi tulangnya (secara fisik dan hasil perhitungan pe ji) gede,” ungkap Krisna.
Di Jawa Juga Ada
Tulang sebagai simbol keabadian membuat bagian tubuh manusia ini mendapat tempat khusus. Maka tak heran bila makam bagi orang-orang dari etnis Tionghoa kebanyakan ditaruh di tempat yang tinggi. Di kaki gunung atau bukit, misalnya. Menurut Krisna, Mao Tze Dong, pemimpin besar Cina, juga memakamkan ayahnya di tempat yang tinggi. Di belakang tempat itu terdapat gunung sampai tiga lapis. Di depannya terdapat danau yang memiliki dua sungai.
Hal yang sama juga terjadi di kalangan raja-raja Jawa. Mungkin itu antara lain karena pengaruh budaya Cina. Keluarga kerajaan Mataram, misalnya, memilih Imogiri, sebuah kawasan bukit di DI Yogyakarta, sebagai lokasi pemakaman para raja. Hingga kini, tradisi memakamkan raja dan keluarganya di tempat ini tetap dipertahankan.
Tak cuma soal makam, tulang juga menjadi semacam simbol guratan nasib pada orang Jawa. Sekadar contoh, di masyarakat Jawa dikenal istilah balungan sugih (pertulangan orang kaya) atau balungan kere. Istilah itu untuk menggambarkan seseorang terlahir sebagai orang kaya atau miskin. Apakah ini juga pengaruh dari budaya Cina? Walahualam.
Cara Menghitung Berat Tulang
Tabel-tabel berikut biasanya digunakan oleh orang-orang tua China untuk menghitung berat tulang.
Pusing yah sob liad tabel diatas? gue juga :lol: Sobat tidak perlu repot-repot, ada web yang menyediakan service menghitung berat tulang (kalkulator menghitung berat tulang)
klik disini sob!
Nanti kita share hasilnya di blog ini yuk? :D
Tabel Berat Tulang
2.2
Tangan dingin, tulang dingin, susahnya bukan main. Peruntungan ini mendorong jadi pengemis. Membanting tulang untuk melewati hari akhirnya secara membungkuk-bungkuk untuk hidup.
2.3
Peruntungan ini tulangnya sangat ringan.Berusaha kerja, kerja pun susah jadinya. Sanak saudara, istri dan saudara susah diandalkan. Pindah ke lain kampung jadi gelandangan.
2.4
Peruntungan ini tidak mendatangkan rejeki. Di halaman rumah tidak terdapat pohon yang berhasil. Seluruh saudara tidak dapat diandalkan. Pindah ke lain kampung malah jadi orang tua nganggur.
2.5
Nasib ini tidak dapat peninggalan harta warisan. Rumah tinggalnya seperti rumah kosong. Sanak saudara susah semua. Sepanjang hidupnya menanggung capai-lelah saja.
2.6
Hidupnya berpakain saja susah payah. Berusaha terus-menerus tiada hentinya. Hingga pindah ke lain tempat, berdaya upaya akhirnya dapat berpakaian sekedarnya saja.
2.7
Sepanjang hidupnya bawa caranya sendiri saja. Tidak dapat leluhur untuk jadi sandaran. Dengan seekor kuda dan senjata pergi merantau. Dari muda hingga tua tidak dapat apa apa.
2.8
Sepanjang hidup melakukan kerja seperti tertiup angin. Harta benda dari leluhur seperti dalam impian. Walaupun di Kwe Pang atau ganti nama Marga dan Nama harus ganti dua sampai tiga kali.
2.9
Umur muda batas nasib masih belum dirasakan. Lalu ada nama baik dapat jadi. Harus menunggu 4 tahun baru dapat berdiri sendiri. Pindah tempat menganti nama marga baru dapat diperbaiki.
3.0
Capai lelah dihidup dalam susah. Lari ke Selatan dan ke Barat tidak istirahat. Kalau mao bersusah payah, bekerja yang rajin dan hemat pada hari tuanya tidak usah merasa sedih.
3.1
Capai repot mencari dalam susah sampai pada waktu awan terbuka dan matahari terlihat. Sampai pada waktu awan terbuka dan matahari terlihat, karena sukar dapat pondasi untuk berdiri sendiri. Pada umur pertengahan makan pakaian perlahan-lahan tercukupi.
3.2
Waktu muda usaha sukar berhasil, perlahan lahan ada sumber seperti air yang mengalir. Sampai pada umur pertengahan makan pakai cukup. Nah, pada waktu itulah nama dan hasil dapat diterima.
3.3
Pada waktu muda kerjapun sukar berhasil, segala daya upaya digunakan dengan kesungguhan hati. Begitu lama masih seperti air mengalir pergi, kemudian peruntungan bisa dapatkan keberuntungan.
3.4
Peruntungan ini rejekinya tidak dapat diterka bagaimana. Di rumah banyak tersedia pakaian orang suci. Berpisah dari orang tua/ keluar rumah baru dapat menjadi baik. Akhirnya tokh akan berdoa Omitofo.
3.5
Hari biasa ukuran rejeki tidak mencukupi, harta peninggalanpun tidak seberapa. Berusaha hanya hidup lumayan, tetapi begitu waktunya tiba makan dan pakai melebihi dari sebelumnya.
3.6
Tak usah bercapai lelah untuk melewati hidup, karena memiliki buah keberuntungan tidak sedikit. Siang-siang telah ada bintang rejeki yang menyinari, ditanggung kau punya pergi segala usaha berhasil.
3.7
Nasib ini segala apa susah terjadi. Bantuan adik & kakak sedikit sekali. Harus bekerja sendiri. Meski ada warisan dari orangtua datangnya terlihat perginya tidak ketahuan.
3.8
Dalam hidupnya selalu mulia, siang siang masuk sekolah namamu tentu harum. Tunggu sampai umur tiga puluh enam, baju biru berganti baju merah.
3.9
Peruntunganmu sampai tua tidak baik, meski capai kerja habiskan tenaga hasilnya kosong. Capai hati capai tenaga berusaha, akhirnya dapatnya seperti dalam impian.
4.0
Walau hidupmu makan pakai sederhana, segala hal ada dalam hati dan tujuan yang tetap. Kesulitan yang lampau telah dilewati, tetapi akhirnya tentu dapat dirasakan kesenangannya.
4.1
Hidupmu selalu tidak sama, anda harus bisa hidup melihat keadaan. Umur setengah tua dapat hidup seperti orang hartawan, pada awalannya tidak dapat dikatakan.
4.2
Dalam keadaan sulit ketemu kesulitan, buat apa terlalu disesalkan. Sampai pada umur pertengahan rejeki akan tiba. Nah, di waktu itulah segalanya akan terselesaikan.
4.3
Jadi orangnya hatinya mulia dan pintar, segala perkerjaan tentu dapat bantuan Kwi Jin. Pakaian bagus telah disediakan oleh Thian, tak usah capai capai hidupnya senang.
4.4
Segala urusan dari Thian tak usah diminta minta, harus tahu rejekimu mengandalkan dari orang lain. Waktu muda keuangan susah seperti yang diinginkan. Pada umur lanjut sudah pasti hidup senang.
4.5
Keberuntungan anda akhirnya bagaimana, mula mula susah akhirnya membaik. Dalam hidup sukar memelihara anak lelaki maupun perempuan. Dari sanak saudara juga tak banyak bantuan
4.6
Timur, Barat, Selatan, Utara semua dijelajahi. Ganti nama marga dan pindah tempat kan merasa lebih baik. Makan pakai serba tidak kurang, sudah ditentukan oleh Thian. Pada umur setengah tua hingga tua sama saja.
4.7
Nasib orang ini sudah tua baru senang, istri dan anak mulia memang sudah ditentukan. Sepanjang hidup memang ada murah rejeki. Sumber keuntungan ada seperti mata air.
4.8
Waktu muda peruntungan belum bisa didapat, tidak usah banyak pusing sama saja susah. Bersaudara 6 orang tidak ada yang dapat diminta bantuan, hidup sendiri kerja keras di hari tua barulah mendingan.
4.9
Orang ini rejekinya tidak ringan, kerja sendiri, berdiri sendiri kemakmuran diambang pintu. Selain kaya mulia, semua orang menghormatinya. Dari pegawai rendah hingga tingkat karyawan tingkat tinggi semuanya selamanya tersedia.
5.0
Untuk hasil dan nama dilakukan dengan tekun, umur pertengahan rejeki banyak datang. Umur tua bintang kekayaan menyinari, tak usah dibandingkan dengan yang lampau karena sudah di depan mata.
5.1
Seumur hidup serba mewah, urusanpun mudah. Tak usah capai capai rejeki dengan sendirinya datang. Kakak beradik, paman, keponakan semua akur. Rumah tangga, harta benda rejeki semua seperti yang diinginkan.
5.2
Sepanjang hidup segala urusan dapat dilaksanakan, tak usah cape repot dan lelah dengan sendirinya berhasil. Dalam pergaulan dapat sambutan yang hangat, harta benda makmur memuaskan hati.
5.3
Ini orang rejekinya bagus, membangun rumah tangga dan harta ada di antaranya. Seumur hidup makan pakai sudah pasti. Jodoh seorang yang termasuk di kalangan orang yang kaya.
5.4
Ini orang rejekinya makmur, kepintaran cukup & pekerjaan memuaskan. Pakai cukup makan cukup, kesenangan memuaskan. Betul-betul ialah seorang yang disebut seorang hartawan.
5.5
Melarikan kuda dengan pecut untuk mendapatkan nama baik, masih muda kerja baik dapat pujian orang. Pada satu soal rejeki datang sebagai sumber air, kekayaan kemuliaan mengharumkan seluruh sanak keluarga.
5.6
Orang ini menjalankan susila dengan benar, seumur hidup sejekinya tak habis-habis. Manis, asam, pahit, pedas semua telah dicicipi, penghasilan dan kesenangan mengalir lalu tersimpan dengan aman.
5.7
Rejekinya makmur segala hal dapat tercukupi, seumur hidup gembira mendapat anugerah Thian. Nama terkenal membuat orang ingin hidup seperti kemana ia mau pergi seperti Dewa.
5.8
Seumur hidup makan pakai memang datang, nama & hasil keduanya lengkap, kaya & senang keduanya mengikuti. Nama & hasil setelah cukup, maka rejeki dan makmur akan mengikuti. Seperti memakai pakaian bagus, ikat pinggang dari batu giok, jalanpun di lantai emas.
5.9
Orang ini pintar dan berbudi, maka dapat sekolah tinggi hingga lulus. Tentu berada diantara orang orang bertitel, dengan pecut melarikan kuda mendapatkan nama harum.
6.0
Lulus ujian disekolah mendapat nama baik, dapat meneruskan kemuliaan leluhur. Pakaian yang telah telah ditentukan tidak kurang sedikitpun. Sawah, kebun, uang, kain sutera, pokoknyasemuanya makmur.
6.1
Tidak dapat berpangkat atau berpengaruh tetapi ditetapkan didunia sebagai orang kaya besar. Dengan kepintarannya semua kitab-kitab dapat dikuasai, dengan itu namanya harum dan agung karenanya.
6.2
Nasib ini rejeki tidak sedikit, sekolah tentu dapat gelar tinggi. Pakaian bagus, ikat pinggang emas dan berpangkat maka kaya dan mulia tidak ada yang menyamai.
6.3
Nasib ini kedudukan tinggi dan banyak rejeki, memiliki kekayaan, kemuliaan yang luar biasa. Nama terkenal, rumah bagus dan keharuman namanya tercium didunia.
6.4
Orang ini kekuasaannya tinggi tidak tertandingi, pakaian berpangkat duduk ditingkat yang tinggi. Kekayaan dan kemuliaannya tidak ada yang menyamainya, ternama dari dahulu hingga sekarang.
6.5
Orang ini memiliki kekayaan, kemuliaan tidak kecil dan tidak ada yang dapat mengimbanginya. Dapat menentramkan negara, menyelamatkan kota, dan mengatur masyarakat maka nama harumnya terdengar kesuluruh pelosok.
6.6
Orang ini berada di antara para hartawan, tumpukan emas dan permata memenuhi ruangan. Memiliki kekayaan yang dianugerahkan Thian, kedudukan dan nama harum termasyur mengharumkan sanak keluarga.
6.7
Sejak lahir rejekinya telah tersedia, kebun, sawah, harta benda juga banyak. Selama hidupnya tidak pernah kurang berpakaian mewah, perjalanan hidupnya maju dikarenakan segalausaha mudah terlaksana.
6.8
Kekayaan, kemuliaan tidak usah diminta karena sudah disediakan Thian, berlaksa emas, harta benda tidak usah diusahakan lagi. 10 tahun kemudian sudah tak dapat dibandingkan lagi, harta leluhur diumpamakan perahu diatas air.
6.9
Orang ini tergolong dari bintang baju hijau, seumur hidupnya mewah karena kekayaannya sudahditakdirkan Thian. Banyak orang iri hati melihatnya, melewati hidupnya cukup senang dan memuaskan.
7.0
Orang ini rejekinya tidak ringan mengapa harus bersedih dan capai hati. Kekayaan, kemulian telah disediakan Thian, berpakaian yang bagus dan bertempat tinggal di gedung yang indah.
7.1
Orang ini besarnya tidak sama seperti orang lain, bergaul di antara orang berpangkat sepanjang hidupnya sebagai seorang hartawan. Mewah, mulia, agung memang dasar bakatnya.
Author: I Gede Agung Yudana, sumber: intisari-online.com, credit goes to asunn @Webgaul.net. sumber gambar: iccsg.wordpress.com
18 November 2009 Red Tinggalkan komentar Go to comments
Percaya atau tidak, ‘berat tulang’ bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui perjalanan nasib dan hoki anda. Makin berat tulang Anda, hoki Anda pun makin besar. Pengin tahu berat tulang Anda?
“Berat tulang bisa menentukan keberuntungan,” ucap seorang teman. Mereka yang mendengar omongan itu terbengong tidak percaya, “Apa hubungan antara berat tulang dan keberuntungan?”
“Lo, jangan salah, itu ada ‘ilmunya’,” kata si teman.
Reaksi-reaksi serupa yang muncul gara-gara tidak percaya tentu boleh dianggap wajar. Mungkin memang banyak orang yang belum pernah mendengar ada “ilmu” yang bisa menjelaskan hubungan antara berat tulang seseorang dengan perjalanan hidupnya, termasuk hoki atau keberuntungan.
Meski disebut berat tulang, sebaiknya jangan buru-buru mengambil timbangan. Tulang yang dimaksud bukan dalam arti sebenarnya, melainkan cuma simbol. Karena imajiner, tentu saja tulang itu tidak bisa ditimbang. Yang bisa dilakukan yaitu menghitung berdasarkan jam, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran menggunakan “ilmu” ngo heng pe ji (Astrological Weight at Birth)
Tulang dipilih sebagai simbol, kata KRT Krisna Warihdiningrat, praktisi ngo heng pe ji dan feng shui, karena merupakan simbol keabadian. “Dalam tubuh manusia, bagian yang tidak bisa habis adalah tulang. Daging dan air (darah) habis, tapi tulang tengkorak, paha, atau tangan, bisa tetap utuh. Jadi, tulang adalah bagian tubuh yang mendekati abadi,” jelasnya.
Menurut pria yang juga akrab dipanggil Hendra ini, dengan mengetahui “berat tulang” melalui metode perhitungan tertentu bisa diketahui kepribadian, sifat, masa lalu, masa depan, penyakit, usaha yang cocok, dan karier seseorang. Penghitungan ini sebenarnya merupakan ilmu dasar dari ngo heng pe ji, ilmu yang mempelajari garis hidup berdasarkan kelahiran dan lima unsur elemen. Kalau dirinci, ngo heng artinya lima unsur elemen (besi, kayu, tanah, air, dan api), sedangkan pe ji artinya waktu kelahiran (jam, tanggal, bulan, dan tahun).
Sekitar 40 tahun lampau, sebagian besar orang Tionghoa dewasa di Indonesia bisa menghitung berat tulangnya sendiri. “Sebab, itu merupakan ilmu dasar,” ungkap Krisna. Tapi sekarang tinggal sedikit orang yang memahami “ilmu” ini. Apalagi yang menguasai ngo heng pe ji secara utuh, bisa dihitung dengan jari. Saat ini, “Orang yang berusia kurang dari 60 tahun males belajar ilmu ini. Susah!” tegas kolektor keris ini. Ia sempat mengajarkan ngo heng pe ji kepada anak dan keponakannya. Namun, upaya itu kandas di tengah jalan lantaran “sang murid” akhirnya menyerah, tak sanggup mempelajarinya. Karena melibatkan tahun kelahiran, dalam menghitung berat tulang mau tidak mau shio ikut dilibatkan. Dalam sistem penanggalan Cina dikenal ada shio besar, macam naga, kerbau, kuda, dan harimau. Makin besar shio seseorang, tulangnya juga makin besar. “Jadi, orang yang bertulang besar, otomatis tulangnya juga berat. Kalau tulangnya berat, orangnya pasti hebat. Makanya, ada pemeo ‘Wah hebat orang ini, tulangnya tulang gajah’,” jelasnya. Pemeo itu ingin menggambarkan kehebatan seseorang.
Meski “berat tulang” cuma ditimbang lewat hitung-hitungan, hasilnya mendekati berat tulang yang sebenarnya dari orang itu. “80% hasilnya mendekati,” jamin Krisna. Lewat perhitungan macam ini orang yang berpostur kecil, tulangnya bisa berat. Bahkan, secara fisik tulangnya juga bisa berat. “Kalau orangnya kurus, airnya lebih sedikit, ototnya lebih sedikit, tulangnya yang besar,” tambahnya.
Krisna lalu mencontohkan seorang pengusaha yang dulu sangat dikenal dekat dengan bisnis perjudian di Tanah Air. “Coba lihat, mukanya tidak menunjang, badannya tidak menunjang, tapi kok dia hebat? (Meskipun) orangnya tidak gede, tapi tulangnya (secara fisik dan hasil perhitungan pe ji) gede,” ungkap Krisna.
Di Jawa Juga Ada
Tulang sebagai simbol keabadian membuat bagian tubuh manusia ini mendapat tempat khusus. Maka tak heran bila makam bagi orang-orang dari etnis Tionghoa kebanyakan ditaruh di tempat yang tinggi. Di kaki gunung atau bukit, misalnya. Menurut Krisna, Mao Tze Dong, pemimpin besar Cina, juga memakamkan ayahnya di tempat yang tinggi. Di belakang tempat itu terdapat gunung sampai tiga lapis. Di depannya terdapat danau yang memiliki dua sungai.
Hal yang sama juga terjadi di kalangan raja-raja Jawa. Mungkin itu antara lain karena pengaruh budaya Cina. Keluarga kerajaan Mataram, misalnya, memilih Imogiri, sebuah kawasan bukit di DI Yogyakarta, sebagai lokasi pemakaman para raja. Hingga kini, tradisi memakamkan raja dan keluarganya di tempat ini tetap dipertahankan.
Tak cuma soal makam, tulang juga menjadi semacam simbol guratan nasib pada orang Jawa. Sekadar contoh, di masyarakat Jawa dikenal istilah balungan sugih (pertulangan orang kaya) atau balungan kere. Istilah itu untuk menggambarkan seseorang terlahir sebagai orang kaya atau miskin. Apakah ini juga pengaruh dari budaya Cina? Walahualam.
Cara Menghitung Berat Tulang
Tabel-tabel berikut biasanya digunakan oleh orang-orang tua China untuk menghitung berat tulang.
Pusing yah sob liad tabel diatas? gue juga :lol: Sobat tidak perlu repot-repot, ada web yang menyediakan service menghitung berat tulang (kalkulator menghitung berat tulang)
klik disini sob!
Nanti kita share hasilnya di blog ini yuk? :D
Tabel Berat Tulang
2.2
Tangan dingin, tulang dingin, susahnya bukan main. Peruntungan ini mendorong jadi pengemis. Membanting tulang untuk melewati hari akhirnya secara membungkuk-bungkuk untuk hidup.
2.3
Peruntungan ini tulangnya sangat ringan.Berusaha kerja, kerja pun susah jadinya. Sanak saudara, istri dan saudara susah diandalkan. Pindah ke lain kampung jadi gelandangan.
2.4
Peruntungan ini tidak mendatangkan rejeki. Di halaman rumah tidak terdapat pohon yang berhasil. Seluruh saudara tidak dapat diandalkan. Pindah ke lain kampung malah jadi orang tua nganggur.
2.5
Nasib ini tidak dapat peninggalan harta warisan. Rumah tinggalnya seperti rumah kosong. Sanak saudara susah semua. Sepanjang hidupnya menanggung capai-lelah saja.
2.6
Hidupnya berpakain saja susah payah. Berusaha terus-menerus tiada hentinya. Hingga pindah ke lain tempat, berdaya upaya akhirnya dapat berpakaian sekedarnya saja.
2.7
Sepanjang hidupnya bawa caranya sendiri saja. Tidak dapat leluhur untuk jadi sandaran. Dengan seekor kuda dan senjata pergi merantau. Dari muda hingga tua tidak dapat apa apa.
2.8
Sepanjang hidup melakukan kerja seperti tertiup angin. Harta benda dari leluhur seperti dalam impian. Walaupun di Kwe Pang atau ganti nama Marga dan Nama harus ganti dua sampai tiga kali.
2.9
Umur muda batas nasib masih belum dirasakan. Lalu ada nama baik dapat jadi. Harus menunggu 4 tahun baru dapat berdiri sendiri. Pindah tempat menganti nama marga baru dapat diperbaiki.
3.0
Capai lelah dihidup dalam susah. Lari ke Selatan dan ke Barat tidak istirahat. Kalau mao bersusah payah, bekerja yang rajin dan hemat pada hari tuanya tidak usah merasa sedih.
3.1
Capai repot mencari dalam susah sampai pada waktu awan terbuka dan matahari terlihat. Sampai pada waktu awan terbuka dan matahari terlihat, karena sukar dapat pondasi untuk berdiri sendiri. Pada umur pertengahan makan pakaian perlahan-lahan tercukupi.
3.2
Waktu muda usaha sukar berhasil, perlahan lahan ada sumber seperti air yang mengalir. Sampai pada umur pertengahan makan pakai cukup. Nah, pada waktu itulah nama dan hasil dapat diterima.
3.3
Pada waktu muda kerjapun sukar berhasil, segala daya upaya digunakan dengan kesungguhan hati. Begitu lama masih seperti air mengalir pergi, kemudian peruntungan bisa dapatkan keberuntungan.
3.4
Peruntungan ini rejekinya tidak dapat diterka bagaimana. Di rumah banyak tersedia pakaian orang suci. Berpisah dari orang tua/ keluar rumah baru dapat menjadi baik. Akhirnya tokh akan berdoa Omitofo.
3.5
Hari biasa ukuran rejeki tidak mencukupi, harta peninggalanpun tidak seberapa. Berusaha hanya hidup lumayan, tetapi begitu waktunya tiba makan dan pakai melebihi dari sebelumnya.
3.6
Tak usah bercapai lelah untuk melewati hidup, karena memiliki buah keberuntungan tidak sedikit. Siang-siang telah ada bintang rejeki yang menyinari, ditanggung kau punya pergi segala usaha berhasil.
3.7
Nasib ini segala apa susah terjadi. Bantuan adik & kakak sedikit sekali. Harus bekerja sendiri. Meski ada warisan dari orangtua datangnya terlihat perginya tidak ketahuan.
3.8
Dalam hidupnya selalu mulia, siang siang masuk sekolah namamu tentu harum. Tunggu sampai umur tiga puluh enam, baju biru berganti baju merah.
3.9
Peruntunganmu sampai tua tidak baik, meski capai kerja habiskan tenaga hasilnya kosong. Capai hati capai tenaga berusaha, akhirnya dapatnya seperti dalam impian.
4.0
Walau hidupmu makan pakai sederhana, segala hal ada dalam hati dan tujuan yang tetap. Kesulitan yang lampau telah dilewati, tetapi akhirnya tentu dapat dirasakan kesenangannya.
4.1
Hidupmu selalu tidak sama, anda harus bisa hidup melihat keadaan. Umur setengah tua dapat hidup seperti orang hartawan, pada awalannya tidak dapat dikatakan.
4.2
Dalam keadaan sulit ketemu kesulitan, buat apa terlalu disesalkan. Sampai pada umur pertengahan rejeki akan tiba. Nah, di waktu itulah segalanya akan terselesaikan.
4.3
Jadi orangnya hatinya mulia dan pintar, segala perkerjaan tentu dapat bantuan Kwi Jin. Pakaian bagus telah disediakan oleh Thian, tak usah capai capai hidupnya senang.
4.4
Segala urusan dari Thian tak usah diminta minta, harus tahu rejekimu mengandalkan dari orang lain. Waktu muda keuangan susah seperti yang diinginkan. Pada umur lanjut sudah pasti hidup senang.
4.5
Keberuntungan anda akhirnya bagaimana, mula mula susah akhirnya membaik. Dalam hidup sukar memelihara anak lelaki maupun perempuan. Dari sanak saudara juga tak banyak bantuan
4.6
Timur, Barat, Selatan, Utara semua dijelajahi. Ganti nama marga dan pindah tempat kan merasa lebih baik. Makan pakai serba tidak kurang, sudah ditentukan oleh Thian. Pada umur setengah tua hingga tua sama saja.
4.7
Nasib orang ini sudah tua baru senang, istri dan anak mulia memang sudah ditentukan. Sepanjang hidup memang ada murah rejeki. Sumber keuntungan ada seperti mata air.
4.8
Waktu muda peruntungan belum bisa didapat, tidak usah banyak pusing sama saja susah. Bersaudara 6 orang tidak ada yang dapat diminta bantuan, hidup sendiri kerja keras di hari tua barulah mendingan.
4.9
Orang ini rejekinya tidak ringan, kerja sendiri, berdiri sendiri kemakmuran diambang pintu. Selain kaya mulia, semua orang menghormatinya. Dari pegawai rendah hingga tingkat karyawan tingkat tinggi semuanya selamanya tersedia.
5.0
Untuk hasil dan nama dilakukan dengan tekun, umur pertengahan rejeki banyak datang. Umur tua bintang kekayaan menyinari, tak usah dibandingkan dengan yang lampau karena sudah di depan mata.
5.1
Seumur hidup serba mewah, urusanpun mudah. Tak usah capai capai rejeki dengan sendirinya datang. Kakak beradik, paman, keponakan semua akur. Rumah tangga, harta benda rejeki semua seperti yang diinginkan.
5.2
Sepanjang hidup segala urusan dapat dilaksanakan, tak usah cape repot dan lelah dengan sendirinya berhasil. Dalam pergaulan dapat sambutan yang hangat, harta benda makmur memuaskan hati.
5.3
Ini orang rejekinya bagus, membangun rumah tangga dan harta ada di antaranya. Seumur hidup makan pakai sudah pasti. Jodoh seorang yang termasuk di kalangan orang yang kaya.
5.4
Ini orang rejekinya makmur, kepintaran cukup & pekerjaan memuaskan. Pakai cukup makan cukup, kesenangan memuaskan. Betul-betul ialah seorang yang disebut seorang hartawan.
5.5
Melarikan kuda dengan pecut untuk mendapatkan nama baik, masih muda kerja baik dapat pujian orang. Pada satu soal rejeki datang sebagai sumber air, kekayaan kemuliaan mengharumkan seluruh sanak keluarga.
5.6
Orang ini menjalankan susila dengan benar, seumur hidup sejekinya tak habis-habis. Manis, asam, pahit, pedas semua telah dicicipi, penghasilan dan kesenangan mengalir lalu tersimpan dengan aman.
5.7
Rejekinya makmur segala hal dapat tercukupi, seumur hidup gembira mendapat anugerah Thian. Nama terkenal membuat orang ingin hidup seperti kemana ia mau pergi seperti Dewa.
5.8
Seumur hidup makan pakai memang datang, nama & hasil keduanya lengkap, kaya & senang keduanya mengikuti. Nama & hasil setelah cukup, maka rejeki dan makmur akan mengikuti. Seperti memakai pakaian bagus, ikat pinggang dari batu giok, jalanpun di lantai emas.
5.9
Orang ini pintar dan berbudi, maka dapat sekolah tinggi hingga lulus. Tentu berada diantara orang orang bertitel, dengan pecut melarikan kuda mendapatkan nama harum.
6.0
Lulus ujian disekolah mendapat nama baik, dapat meneruskan kemuliaan leluhur. Pakaian yang telah telah ditentukan tidak kurang sedikitpun. Sawah, kebun, uang, kain sutera, pokoknyasemuanya makmur.
6.1
Tidak dapat berpangkat atau berpengaruh tetapi ditetapkan didunia sebagai orang kaya besar. Dengan kepintarannya semua kitab-kitab dapat dikuasai, dengan itu namanya harum dan agung karenanya.
6.2
Nasib ini rejeki tidak sedikit, sekolah tentu dapat gelar tinggi. Pakaian bagus, ikat pinggang emas dan berpangkat maka kaya dan mulia tidak ada yang menyamai.
6.3
Nasib ini kedudukan tinggi dan banyak rejeki, memiliki kekayaan, kemuliaan yang luar biasa. Nama terkenal, rumah bagus dan keharuman namanya tercium didunia.
6.4
Orang ini kekuasaannya tinggi tidak tertandingi, pakaian berpangkat duduk ditingkat yang tinggi. Kekayaan dan kemuliaannya tidak ada yang menyamainya, ternama dari dahulu hingga sekarang.
6.5
Orang ini memiliki kekayaan, kemuliaan tidak kecil dan tidak ada yang dapat mengimbanginya. Dapat menentramkan negara, menyelamatkan kota, dan mengatur masyarakat maka nama harumnya terdengar kesuluruh pelosok.
6.6
Orang ini berada di antara para hartawan, tumpukan emas dan permata memenuhi ruangan. Memiliki kekayaan yang dianugerahkan Thian, kedudukan dan nama harum termasyur mengharumkan sanak keluarga.
6.7
Sejak lahir rejekinya telah tersedia, kebun, sawah, harta benda juga banyak. Selama hidupnya tidak pernah kurang berpakaian mewah, perjalanan hidupnya maju dikarenakan segalausaha mudah terlaksana.
6.8
Kekayaan, kemuliaan tidak usah diminta karena sudah disediakan Thian, berlaksa emas, harta benda tidak usah diusahakan lagi. 10 tahun kemudian sudah tak dapat dibandingkan lagi, harta leluhur diumpamakan perahu diatas air.
6.9
Orang ini tergolong dari bintang baju hijau, seumur hidupnya mewah karena kekayaannya sudahditakdirkan Thian. Banyak orang iri hati melihatnya, melewati hidupnya cukup senang dan memuaskan.
7.0
Orang ini rejekinya tidak ringan mengapa harus bersedih dan capai hati. Kekayaan, kemulian telah disediakan Thian, berpakaian yang bagus dan bertempat tinggal di gedung yang indah.
7.1
Orang ini besarnya tidak sama seperti orang lain, bergaul di antara orang berpangkat sepanjang hidupnya sebagai seorang hartawan. Mewah, mulia, agung memang dasar bakatnya.
Author: I Gede Agung Yudana, sumber: intisari-online.com, credit goes to asunn @Webgaul.net. sumber gambar: iccsg.wordpress.com
Langganan:
Postingan (Atom)