Selasa, 05 Februari 2013

Asia Timur Maju Berkat ”Feng Shui”


Oleh: Djulianto Susantio

Sejak lama banyak teori coba menjelaskan mengapa suatu negara lebih unggul dibandingkan negara lain. Umumnya berbagai teori yang dikemukakan itu menganalisis kemakmuran negara dengan perspektif yang berbeda-beda. Suatu teori baru biasanya mengemuka setelah mempelajari kelemahan teori sebelumnya. Oleh karena itu, sungguh sulit menemukan sebuah teori umum yang dapat diandalkan untuk mendesain sebuah negara unggul.

Sekitar 3.000 tahun lalu para ahli feng shui Tiongkok kuno percaya bahwa kehidupan manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang baik akan memberi pengaruh positif. Sebaliknya, lingkungan buruk akan berpengaruh negatif terhadap kehidupan manusia yang tinggal di dalamnya.

Salah satu aspek terpenting dari lingkungan adalah air. Banyak ahli feng shui sepakat bahwa tata letak dan pengelolaan air yang sesuai dengan model feng shui akan memiliki pengaruh besar terhadap keberuntungan dan kemakmuran kehidupan manusia. Air diyakini dapat memengaruhi tingkah laku, cara berpikir, dan emosi manusia (Akino W Azzaro, dalam situs internet).

Selain secara fisik, dalam feng shui air mengandung arti simbolik. Infrastruktur jalan dan moda transportasi, misalnya, dapat dikategorikan sebagai “air”. Begitu pula jaringan air minum dan jaringan transportasi. Air dalam bentuknya yang lain mencakup segala sesuatu yang menuntut mobilitas dan ketekunan pemikiran, seperti hal-hal yang melahirkan gagasan atau inovasi untuk pembaruan.


Asia Timur

Sebagai negara tempat kelahiran feng shui, China merupakan negara yang paling dominan menerapkan feng shui sejak lama. Kota Terlarang (Forbidden City) dan berbagai bangunan kuno lainnya, mempunyai tata letak sedemikian rupa sesuai prinsip feng shui. Banyak bangunan modern sejak zaman keterbukaan China, juga mengandalkan peran master-master feng shui dalam perancangannya.

Kini terbukti, China menjadi salah satu negara yang terbaik pertumbuhan ekonominya di Asia. Industrinya pun sudah demikian maju sehingga menjadi andalan ekspor ke negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Para pakar meramalkan, China akan menjadi naga perekonomian di dunia pada tahun 2020 mendatang.

Jepang yang sampai kini masih memegang peranan amat penting, juga tak lepas dari feng shui. Berbagai teori feng shui purba, banyak dikembangkan dan dimodifikasi di Jepang, antara lain menghasilkan Teori 9 Ki yang terkenal.

Negara Asia Timur lainnya yang percaya feng shui adalah Korea Selatan. Hal ini terlihat jelas dari bendera nasionalnya. Di tengah bergambar taiji, yakni sebuah lingkaran yang di dalamnya ada simbol yin dan yang. Di keempat sudutnya bergambar trigram, berupa tiga garis lurus dan/atau terputus, yang merupakan simbol dari Pakua. Pakua adalah delapan diagram untuk patokan analisis feng shui.

Tak dipungkiri feng shui sudah lama diterapkan masyarakat Jepang dan Korea Selatan. Berbagai aliran atau sekte dalam feng shui, kini tumbuh subur di sana. Saat ini Jepang dan Korea Selatan merupakan “macan Asia” yang disegani. Jepang bahkan merupakan satu-satunya negara Asia yang duduk dalam G-8, yaitu kelompok negara-negara maju.

Nah, bagaimana dengan Taiwan dan Hong Kong? Kemajuan kedua negara itu juga sangat cepat. Hong Kong bahkan menjadi salah satu kota dagang termaju di dunia, sedangkan hasil perindustrian komputer Taiwan, diwakili oleh Acer, telah merambah ke mana-mana.

Bukan itu saja. Banyak master feng shui bertaraf internasional berasal dari Taiwan dan Hong Kong. Kepiawaian mereka banyak dimanfaatkan pengusaha-pengusaha dunia, termasuk oleh “Si Raja Komputer” Bill Gates. Konon rumah Bill Gates dirancang oleh ahli-ahli feng shui ternama sehingga menambah keberuntungannya. Tidak heran bila majalah Forbes memilih Bill Gates sebagai orang terkaya di dunia selama beberapa tahun berturut-turut.


Asia Tenggara

Feng shui rupanya juga sudah menjalar ke Asia Tenggara, terlebih Singapura. Ketika masih dipimpin Perdana Menteri Lee Kuan Yew, ahli-ahli feng shui berperan besar dalam perancangan “Clean Rivers Projects” di tahun 1977.

Proyek besar-besaran semacam Prokasih (Proyek Kali Bersih) di Jakarta, terbilang sangat sukses. Terbukti, menurut Azzaro lagi, pengelolaan yang baik terhadap Sungai Kallang menghasilkan pengaruh positif. Oleh karena itu, Singapura menjadi lebih makmur, bukan hanya dari segi ekonomi, tetapi juga sosial dan budaya.

Malaysia juga sudah lama menerapkan feng shui. Genting Highland, objek wisata yang paling populer di sana, dibangun menurut rancangan master-master feng shui dari Taiwan dan Hong Kong pada 1965. Jutaan pengunjung datang ke sana setiap tahun sehingga Genting Highland menjadi primadona pariwisata Malaysia.

Kini justru master-master feng shui Malaysia, mulai berkiprah di mana-mana, termasuk Indonesia. Banyak warga Malaysia terangkat keberuntungannya berkat feng shui sehingga banyak membutuhkan TKI untuk perluasan usahanya.

Salah satu rancangan master-master feng shui Malaysia di Indonesia adalah kompleks pertokoan Mangga Dua di Jakarta. Bekas kuburan yang dulunya angker, kini berhasil disulap menjadi ladang uang yang menggiurkan. Di tingkat Asia Tenggara dan Afrika, nama Mangga Dua begitu populer sebagai tempat transaksi bergengsi dan murah.

Kunci keberhasilan negara-negara Asia Timur dan Asia Tenggara tidak lain berkat feng shui. Ini juga dapat dilihat dari gambar pada bendera nasional mereka berupa matahari, bulan, atau bintang. Ketiga benda langit itu merupakan maskot dalam feng shui.

Penulis adalah Pemerhati Feng Shui, Tinggal di Jakarta

(Sumber: Sinar Harapan, Sabtu, 25 Maret 2006)

Feng Shui, Tata Letak Rumah Berdasarkan Data Kelahiran


Oleh Djulianto Susantio

Feng shui, makhluk apakah itu? Namanya memang ”berbau asing”, namun sebenarnya penerapan feng shui sudah lama dilakukan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Feng shui berasal dari masa Cina purba. Setelah dikembangkan sarjana-sarjana Barat, pengetahuan feng shui menyebar ke berbagai belahan dunia dengan segala penyesuaian teorinya.

Dalam pengertian populer, feng shui adalah pengetahuan tentang tata letak rumah beserta unsur-unsurnya—termasuk perabotan rumah tangganya—berdasarkan data kelahiran seseorang. Orang yang memiliki rumah berdimensi feng shui diyakini akan memperoleh segala keberuntungan yang diharapkannya.

Pemikiran feng shui berasal dari Fu-hsi (3322 SM) dan Lao-tze (1122 SM). Konsepnya adalah keselarasan dan keseimbangan antara manusia dan alam. Menurut ajaran itu, sebagaimana Buku Pintar Feng Shui (2002), dalam jagad raya ada yang disebut chi, yaitu kekuatan gaib yang mengatur alam semesta. Chi juga mempengaruhi tubuh, nasib, dan pikiran seseorang.



Kekuatan gaib itu terdiri atas dua unsur, yakni yin dan yang. Keduanya saling bertentangan. Yin bersifat gelap, pasif, dan betina. Sementara yang bersifat terang, aktif, dan jantan. Yin dan yang terus berinteraksi menciptakan perubahan siklus. Namun semua yang bertentangan itu dapat disatukan dengan konsep Taoisme. Dari olahan inilah kemudian tercipta I-ching atau Buku Perubahan, sebagai buku induk para master feng shui.


Kotak Lo-shu

Perhitungan feng shui menggunakan pola angka 1 hingga 9. Angka-angka itu dipilih karena merupakan bilangan asli. Setiap angka terdapat pada sebuah kotak kecil. Semuanya terdapat 9 kotak kecil, masing-masing 3 baris horizontal dan 3 baris vertikal. Ajaibnya, bila dijumlahkan secara horizontal, vertikal, dan menyilang, maka hasilnya selalu 15. Itulah yang disebut Kotak Lo-shu standar.

Kotak ajaib itu ditemukan oleh Fu-hsi ketika dia melihat seekor kura-kura merayap keluar dari Sungai Lo. Dia lalu terpukau pada pola titik-titik air di punggung sang kura-kura. Angka-angka dalam Kotak Lo-shu standar itu adalah:



Kotak Lo-shu melambangkan sembilan tipe energi chi. Angka 9 menunjukkan arah Selatan, sebagaimana dikenal dalam kompas feng shui. Angka-angka itu akan berputar setiap jam, hari, bulan, dan tahun. Dengan demikian jenis energi chi pun tidak selalu sama setiap saat. Bisa berubah-ubah seperti halnya nasib manusia. Fungsi Kotak Lo-shu antara lain untuk mendapatkan waktu dan arah yang tepat ketika pindah/renovasi rumah, menentukan hari penting, dan memulai bisnis baru.

Perhitungan feng shui juga mengandalkan Ba-gua (Pa-kua). Pa-kua adalah delapan lambang yang masing-masing mengandung karakteristik berkaitan dengan alam, manusia, hubungan keluarga, arah kompas, elemen, warna, bentuk, dan bagian-bagian rumah.

Pada dasarnya feng shui memiliki berbagai aliran, terutama setelah dikembangkan di luar Cina. Namun yang dikenal secara luas adalah Sistem Lima Elemen dengan delapan arah mata angin. Kelima elemen pokok dalam feng shui adalah kayu, api, tanah, logam, dan air. Kelimanya merupakan elemen yang mutlak harus ada di atas bumi.

Setiap elemen saling berpengaruh dalam siklus mendukung (produktif) dan siklus menghancurkan (destruktif). Siklus produktif berjalan dengan urutan api-tanah-logam-air-kayu-kembali ke api. Artinya, api membentuk tanah, tanah melahirkan logam, logam mengandung air, air menghidupkan kayu, dan kayu menyalakan api.

Sementara siklus destruktif berlangsung dalam urutan kayu-tanah-air-api-logam-kembali ke kayu. Artinya, kayu merusakkan tanah, tanah menghalangi air, air memadamkan api, api melelehkan logam, dan logam memotong kayu. Bangsa Cina purba juga mengaitkan kelima elemen dengan waktu, ruang, indera, warna, suasana hati, dan penyakit.


Geomantika

Secara harfiah feng shui (bahasa Mandarin) berarti angin (feng) dan air (shui). Dalam dialek Hokkian feng shui disebut dengan hong shui. Jadi feng shui identik dengan hong shui. Di mata ahli bangunan feng shui dikenal sebagai geomantika atau pengetahuan tentang denah dan gambar bangunan.

Disebut feng shui karena dipercaya energi chi itu bergerak seperti air yang pasang dan surut serta seperti angin yang bertiup mengelilingi bumi. Karena itu feng shui berusaha mengatur dan menempatkan ruangan beserta perabotnya di lokasi tertentu agar energi chi yang mengalir membawa keberuntungan bagi seluruh penghuni rumah. Bila tata letak sudah benar, maka energi chi yang ditimbulkan akan membuat nasib bagus dalam arti seluas-luasnya, misalnya kelimpahan rezeki, karier mapan, usaha berkembang, kesehatan prima, kebahagiaan meningkat, kesuksesan berlanjut, dan kehidupan semakin harmonis.

Untuk itu data kelahiran seseorang amat menentukan perhitungan feng shui, terutama data kepala keluarga atau pencari nafkah utama. Dari data kelahiran akan dihasilkan sebuah angka pribadi yang disebut kua. Seperti halnya Kotak Lo-shu, angka kua juga terdiri atas angka 1 hingga 9. Setiap bilangan memiliki arah dan sektor bagus atau jelek masing-masing.

Angka kua dihitung berdasarkan kalender lunar Cina, bukan seperti kalender Masehi yang kita pakai sekarang. Data kelahiran juga menentukan shio (lambang zodiak hewan) yang dimiliki setiap individu. Shio ikut mempengaruhi hitungan terhadap arah hadap rumah. Bangsa Cina mengenal 12 shio yang secara berurutan adalah tikus, kerbau, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing, dan babi. Masing-masing hewan memiliki lokasi tetap dalam sebuah siklus lingkaran. Sesuai angka pada jam, tikus terletak pada 12, kerbau pada 1, dan seterusnya. Setiap shio mengenal lagi sistem batang langit dan cabang bumi untuk membantu analisis feng shui.

Feng shui bukanlah ilmu klenik atau takhyul. Boleh percaya boleh tidak. Seperti halnya akupunktur (tusuk jarum) dan pijat refleksiologi yang berasal dari masa Cina purba, feng shui juga sebenarnya sudah lama dikenal di Indonesia. Namun kepopulerannya baru terangkat setelah sejumlah media cetak menyelenggarakan rubrik feng shui. Bukan itu saja. Maraknya rubrik sejenis berikut talk show pada sejumlah stasiun radio dan televisi ikut mendongkrak popularitas feng shui.




Bukan berarti setelah mengikuti prinsip feng shui, keberuntungan kita akan segera meningkat dalam sekejap. Masih ada satu hal lagi yang berada di luar jangkauan kita, yakni keberuntungan langit atau takdir. Feng shui hanyalah keberuntungan bumi, yang keberadaannya di bawah keberuntungan langit.

Penulis adalah Arkeolog dan Pengamat Feng Shui

(Sinar Harapan, Sabtu, 9 Oktober 2004)

Cara Menghitung Angka KUA


Angka kua ditentukan berdasarkan tahun kelahiran. Kita tidak perlu menghitung keseluruhan angka itu, namun cukup dua angka terakhirnya saja. Perlu diingat, feng shui mendasarkan hitungannya pada kalender solar, bukan kalender Imlek (lunar). Dalam tabel ini dibedakan penghitungan menurut tahun kelahiran, yakni 1900-1999 dan 2000-2099.

Lahir tahun 1900-1999

Jenis KelaminRumus 1Rumus 2
Pria100 – tahun kelahiran = A, A : 9 = B sisa X, X adalah angka KUATahun kelahiran dijumlahkan hingga mendapatkan satu digit (E). 10 – E = F, F adalah angka KUA
WanitaTahun kelahiran – 4 = C, C : 9 = D sisa Y, Y adalah angka KUATahun kelahiran dijumlahkan hingga mendapatkan satu digit (G). G + 5 = H, H adalah angka KUA



Lahir tahun 2000-2099
Jenis KelaminRumus 1Rumus 2
Pria99 – tahun kelahiran = A, A : 9 = B sisa X, X adalah angka KUA Tahun kelahiran dijumlahkan hingga mendapatkan satu digit + 1 (E). 10 – E = F F adalah angka KUA
WanitaTahun kelahiran + 6 = C, C : 9 = D sisa Y, Y adalah angka KUATahun kelahiran dijumlahkan hingga mendapatkan satu digit + 1 (G). 5 + G = H, H adalah angka KUA


Contoh penerapan:

Lahir 1959

100 – 59 = 41; 41 : 9 = 4 sisa 5; 5 adalah angka KUA atau 5 + 9 = 14; 1 + 4 = 5; 10 – 5 = 5; 5 adalah angka KUA (PRIA).

59 – 4 = 55; 55 : 9 = 6 sisa 1; 1 adalah angka KUA atau 5 + 9 = 14; 1 + 4 = 5; 5 + 5 = 10; 1 + 0 = 1; 1 adalah angka KUA (WANITA).

*Cara termudah adalah mengklik dari "Kalkulator dan Hitung" di bagian sisi kanan.

Warna dan Keberuntungan


Masyarakat Tionghoa percaya, salah satu penyebab baik/buruknya pengaruh feng shui berasal dari warna. Merah dianggap warna terbaik karena mengingatkan hal-hal yang menyenangkan, kehangatan, dan sumber tenaga utama. Kemungkinan besar, hal ini berkaitan dengan warna darah yang mengalir dalam tubuh manusia.

Ketika warga Tionghoa merayakan perkawinan, maka warna merah tak pernah ketinggalan. Hadiah untuk anak-anak pada Tahun Baru Imlek, juga selalu dimasukkan ke dalam amplop merah yang disebut angpao. Pada peristiwa lain, ketika seorang bayi berulang tahun, maka orang tua bayi tersebut senantiasa memberikan telur merah kepada para sanak keluarga dan tetangga.

Sebaliknya, warna putih dianggap lambang kesedihan. Dalam tradisi masyarakat Tionghoa, bila orang tua meninggal, maka anggota keluarga dan anak-cucu harus mengenakan pakaian putih.

Dalam feng shui, merah adalah lambang api, sedangkan putih lambang logam. Berbeda dengan api yang hanya mempunyai satu tempat, logam berlokasi di dua tempat, yaitu barat dan barat laut.

Api dan logam merupakan dua dari lima elemen yang dikenal dalam feng shui, lengkap dengan arah mata angin yang dikuasainya dan warna yang diwakilinya. Ketiga elemen lainnya adalah tanah (arah: pusat, barat daya, timur laut, warna: kuning, coklat), kayu (timur, tenggara, hijau), dan air (utara, hitam).

Kelima elemen itu saling berinteraksi secara menguntungkan dan merugikan. Siklus menguntungkan berjalan dengan urutan kayu menghidupkan api, api mengeraskan tanah, tanah melahirkan logam, logam mengeluarkan air, dan air membesarkan kayu. Sementara siklus merugikan berjalan dalam pola kayu merusak tanah, tanah membendung air, air mematikan api, api melelehkan logam, dan logam membelah kayu.


Mitos

Penjabaran warna dalam feng shui secara sederhana dapat dilihat dari gambaran berikut. Karena merah melambangkan api dan mewakili arah selatan, maka feng shui tidak menolerir kalau dapur (diasosiasikan dengan kompor atau api) terletak di bagian selatan rumah atau ruangannya didominasi warna merah. Api yang terlalu banyak diyakini akan menyebabkan emosi penghuni rumah akan meningkat, bahkan menjurus ke arah yang sukar dikendalikan.

Warna dalam feng shui memang sulit dipisahkan dari falsafah Tiongkok kuno. Warna-warna lain yang dikenal berikut perlambangannya adalah hijau, dianggap mewakili ketenangan dan kesegaran. Hijau merupakan warna utama tanaman. Kuning adalah warna matahari, diyakini perlambang panjang umur. Dulu, banyak istana kerajaan di Tiongkok didekorasi dengan kain berwarna kuning emas karena dipandang melambangkan keanggunan atau kemuliaan.

Meskipun zaman sudah modern, ternyata sampai saat ini masih banyak masyarakat dunia yang memercayai mitos warna putih. Di AS, misalnya, ada seorang seniman yang memiliki rumah berwarna serba putih. Entah bagaimana, setelah itu banyak anggota keluarganya menderita sakit. Setelah seorang praktisi feng shui mengecek rumahnya, dia mengatakan, selain menandakan kematian, putih juga melambangkan kegagalan dan serangan penyakit. Kemudian sang praktisi menyarankan agar pintu rumah diganti warna merah. Ternyata setelah itu kehidupan sang seniman semakin membaik. Ironisnya, di belahan Barat yang dianggap warna kesedihan adalah hitam.

Kepercayaan serupa juga masih diikuti penduduk Hongkong. Sejak lama, banyak karyawan klinik gigi di sana selalu menolak pakaian seragam putih-putih. Mereka menggantinya dengan seragam hijau.

Di Indonesia warna putih justru masih mendominasi karena dianggap warna netral. Bahkan pernak-pernik rumah yang berwarna putih biasanya berharga lebih murah daripada warna-warna lainnya.

Seragam para perawat yang serba putih atau kamar tidur yang bernuansa putih, dianggap pencerahan jiwa. Dekorasi putih juga masih banyak digunakan para desainer interior, arsitek, termasuk praktisi feng shui.

Terlepas dari mitos atau tidak, pada sisi lain dipercaya warna tertentu adalah warna keberuntungan seseorang. Bahkan, warna merupakan salah satu sarana untuk menyeimbangkan energi chi. Misalnya begini, dari perhitungan feng shui diketahui bahwa yang bersangkutan memiliki kekurangan elemen logam. Maka agar bertambah elemen logamnya, salah satu cara adalah memberi warna putih pada kamar tidurnya.

Feng Shui: Dapur, Sumber Kebahagiaan


Umumnya orang Tionghoa amat memerhatikan ruang masak atau dapur, terutama tata letak kompor. Kompor menjadi penting karena dianggap sumber kebahagiaan. Di tempat inilah makanan dimasak dan dimatangkan. Selain itu, makanan dapat memengaruhi kesehatan, perasaan, dan sikap. Maka meningkatkan selera makan, penting sekali dilakukan.

Dari makanan kita dapat memperoleh hasil dan kesehatan. Kalau diolah dengan baik, makanan akan lezat dan bergizi. Dengan demikian, pekerjaan yang dilakukan akan lebih baik hasilnya atau usaha yang digeluti akan lebih banyak untungnya.

Karena pentingnya Dewa Dapur, maka menjelang Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa selalu menyediakan makanan untuknya. Umumnya, makanan untuk Dewa Dapur dibuat serba manis. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diterima penghuni rumah pun selalu berbuah manis.

Salah satu ruang yang amat berhubungan dengan dapur adalah ruang makan. Menurut feng shui, semakin dekat ruang makan dengan dapur, akan semakin baik. Dikiaskan, orang akan lebih mudah mencium aroma makanan yang mengindikasikan rezeki lebih mudah didapat.


Keuangan

Dapur harus terletak jauh dari pintu utama, tidak terlihat dari luar, dan tidak terlihat dari ruang tamu. Menurut kepercayaan Tionghoa, bila tamu langsung melihat dapur, maka biasanya akan berkunjung tamu yang khusus ingin makan. Pengaruh lainnya, bisa mengalami terlalu sering “kebocoran” keuangan keluarga.

Antara dapur dan kamar mandi, juga harus ada jarak. Dapur (elemen api) tentu akan terus “berkelahi” dengan kamar mandi (elemen air), sebagaimana teori lima elemen. Bisa-bisa kesehatan penghuni kurang bagus atau penghasilan yang telah diperoleh akan menghilang kembali.

Jangan sekali-sekali membuat dapur di bagian tengah rumah. Dapur akan menyebarkan energi ke seluruh rumah. Dengan demikian, akan banyak terjadi pertengkaran atau perselisihan di antara anggota keluarga.

Dapur juga tidak boleh terletak di bagian depan rumah. Ini akan memberi kesan bahwa Anda menomorsatukan makanan. Kekayaan pun dipercaya akan lenyap dengan mudah. Umumnya dapur yang terletak di bagian belakang rumah memiliki feng shui baik karena energi panas berada jauh dari kerangka rumah utama.

Dapur dengan bagian atas yang terbuka akan mendatangkan feng shui buruk. Begitu pula jika dapur memiliki bubungan atap dari kaca. Makanan akan menguap ke alam. Hoki pun demikian.

Kadang-kadang, kaidah feng shui bertentangan dengan kaidah arsitektur. Dari segi arsitek, dapur boleh terletak di mana saja asalkan memiliki syarat estetika, keamanan, dan kenyamanan.

Sebaliknya, menurut feng shui, dapur harus dibuat di bagian yang tidak menguntungkan dari rumah. Arah demikian bisa ditentukan berdasarkan data kelahiran kepala rumah tangga. Dapur pun tidak boleh terletak di sektor Utara, tempat elemen air. Api dan air merupakan unsur yang tidak harmonis sehingga akan menyebabkan konflik dalam keluarga. Bahkan api kompor akan padam karena air yang berlebihan sehingga kehidupan keluarga akan sulit.

Dapur yang terletak di sektor Selatan juga akan semakin panas. Selatan adalah tempat elemen api. Bertambahnya panas akan menimbulkan pertengkaran yang juga “panas”. Lokasi lain yang tidak direkomendasi feng shui adalah di sebelah kamar tidur.

Dapur yang berada lebih rendah daripada ruang makan menunjukkan feng shui buruk. Para penghuni rumah akan sulit mendapatkan kemakmuran karena setiap orang akan “meluncur ke bawah” tangga ekonominya. Begitu juga kalau kompor diletakkan dekat jendela, angin akan mudah memadamkan nyala kompor atau dengan kata lain tidak ada jaminan kehidupan yang lebih baik.

Bila ada balok penyangga atap, Anda pun harus waspada. Jangan letakkan kompor di bawahnya karena balok beton itu akan mengeluarkan energi chi negatif yang akan menimpa mangkok nasi Anda. Posisi memasak juga harus diperhatikan. Jangan mengarah keluar karena diyakini rezeki juga akan ikut keluar.

Yang paling penting adalah dapur harus cerah, bersih, dan kering. Lengkapi dapur dengan rak atau laci penyimpan peranti memasak. Jangan biarkan dapur berantakan karena menyebabkan chi mandek. Mungkin, syarat terakhir ini yang paling dapat diterima akal sehat oleh berbagai pihak, bukankah begitu?***

Djulianto Susantio
Pemerhati Seni Oriental, di Jakarta

Jumlah Anak Tangga: Keberuntungan atau Estetika?

“Coba saya hitung jumlah anak tangganya: 1, 2, 3,...18. Wah, kurang bagus, kelebihan satu. Sebaiknya jumlah anak tangga adalah 17. Untuk menyiasatinya, anak tangga pertama diperlebar. Jadi seolah-olah selasar,” begitu sang ahli feng shui, Akino W. Azzaro, memberi pendapat sekaligus solusi, sebagaimana tayangan sebuah stasiun televisi swasta akhir Agustus 2006 lalu.

Masalah tangga ditinjau dari sudut feng shui ternyata tidaklah sesederhana sebagaimana perkiraan banyak orang. Ada aturan-aturan tertentu dalam feng shui yang ditujukan untuk memberikan keberuntungan kepada seluruh penghuni rumah. Banyak pakar feng shui percaya, anak tangga yang membawa keberuntungan berjumlah kelipatan 5 plus 1 atau 2. Dalam feng shui dikenal sebagai Pola 5.

Pola ini berjalan dengan siklus hidup, senang, susah, sakit, mati atau hidup, panjang umur, susah, mati, menderita. Dengan demikian anak tangga yang baik haruslah jatuh pada siklus hidup, senang, atau panjang umur. Jika diterjemahkan ke dalam angka, maka anak tangga keberuntungan berjumlah 6, 7, 11, 12, 16, 17, 21, 22, dst. Pola seperti ini paling banyak dipakai di Indonesia.

Sedangkan menurut seorang pengamat perumahan, Teguh Senoadji, jumlah anak tangga yang sesuai feng shui adalah kelipatan 5 plus 1 atau 3, misalnya 16, 18, 21, dan 23. “Para praktisi feng shui percaya jika jumlah anak tangga masih sisa 1 atau 3, apabila dibagi dengan 5, maka rezeki tidak akan habis dimakan. Artinya, selalu ada sisa. Dalam hal ini sama dengan penghasilan yang tidak akan habis, malah akan ada tabungan,” begitu alasannya (Kompas, 28/1/2005).

Kebingungan kita adalah karena menurut Azzaro, jumlah 18 kurang bagus. Sebaliknya menurut Senoadji, justru bagus. Pendapat siapakah yang harus kita ikuti? Di pihak lain, feng shui juga mengenal Pola 3 dan Pola 4. Pola 3 berjalan dengan siklus emas, perak, mati. Sementara Pola 4 nasib baik, kemakmuran, nasib buruk, kegagalan.

Pola 3 dan Pola 4 sering dipakai secara bersamaan. Intinya adalah anak tangga tidak boleh jatuh pada mati, nasib buruk, atau kegagalan. Namun Pola 3 dan Pola 4 sangat jarang dipakai di Indonesia.


Energi chi

Banyak praktisi atau konsultan feng shui yang umumnya berpendidikan Teknik Sipil atau Teknik Arsitektur, sering kali tidak memersoalkan jumlah anak tangga. Berapa pun tetap dianggap bagus, asalkan memenuhi kriteria estetika, kenyamanan, dan keamanan. Misalnya saja, mempunyai pegangan yang kokoh, cukup cahaya, tidak curam, tidak licin, tidak sempit, dan undakannya tidak terlalu tinggi. Dengan demikian tidak berbahaya bagi anak-anak kecil dan orang-orang tua.

Anak tangga dan tangga, sebenarnya memiliki makna tersendiri. Menurut perspektif feng shui, tangga adalah penghubung energi chi lantai bawah dengan chi lantai atas. Apabila tangga ditempatkan pada posisi yang tepat, maka keharmonisan yang baik akan mengikutinya. Sebaliknya, apabila tangga ditempatkan pada posisi yang buruk, maka tangga akan membuang chi sehingga penghuni rumah akan kehilangan kebahagiaan dan keberuntungan.

Tangga sering dipandang sebagai sumber energi negatif. Ini karena tangga adalah sebuah lubang besar di dalam bangunan. Dibandingkan masalah lain, masalah tangga memang agak sulit diatasi secara feng shui karena menyangkut struktur dan sirkulasi vertikal yang digunakan setiap saat.

Praktisi atau konsultan feng shui dari kalangan teknik biasanya memerhatikan berbagai teori feng shui dalam perancangan suatu bangunan. Metode Delapan Rumah, salah satu aliran dalam feng shui, mengemukakan sebaiknya tangga diletakkan pada sektor negatif dari kepala keluarga. Sektor ini dicari melalui perhitungan angka kua berdasarkan data kelahiran kepala keluarga atau pencari nafkah utama dalam rumah tersebut.

Secara Metode Bintang Terbang, tangga yang ideal harus terletak di sektor yang terdapat bintang yang bagus. Baik buruknya bintang tergantung dari angka-angka yang menghuni sektor tersebut. Angka-angka ini (1 hingga 9) diperoleh melalui pengukuran kompas terhadap arah hadap rumah atau arah hadap pintu utama (Ir. Sidhi Wiguna Teh, 2005).

Bentuk tangga pun, kata Teh, harus memungkinkan energi mengalir dengan lembut di antara kedua lantai bangunan. Selain itu mempunyai penghentian yang cukup luas sehingga memungkinkan energi melambat sebelum masuk ke ruangan-ruangan yang ada dan memungkinkan percahayaan alami masuk ke dalam rumah.


Ruang bawah tangga

Keberadaan ruang bawah tangga, juga tak lepas dari segi feng shui. Selama ini banyak ruang bawah tangga dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, seperti gudang, rak sepatu, rak buku, dsb. Banyak artikel, terutama di rubrik “Klasika” Kompas mengupas bagaimana cara menyiasati ruang yang kosong itu. Memang ruang-ruang kosong itu dapat dimanfaatkan untuk apa saja sesuai kejelian atau kreativitas kita. Namun, menurut pandangan feng shui, ruang kosong itu tidak boleh difungsikan secara sembarangan.

Yang ditoleransi feng shui antara lain sebagai gudang karena gudang mengandung chi negatif. Misalnya untuk menyimpan sandal, sepatu, perlengkapan kebersihan, dan perlengkapan mandi.

Sangat tidak baik kalau ruangan bawah tangga dimanfaatkan untuk menempatkan altar, meja sembahyang, rak buku, uang, perhiasan, bar mini, dan makanan. Ini diibaratkan, setiap kali berjalan menaiki tangga, maka orang akan “menginjak-injak” benda tersebut. Diyakini, kondisi seperti ini akan menyebabkan nasib buruk pada seluruh penghuni rumah.

Selain itu, ruang bawah tangga dapat dimanfaatkan sebagai taman. Tanaman adalah bentuk kehidupan yang lebih rendah, sehingga melambangkan penyangga tangga. Ini dapat berfungsi untuk memperkuat hubungan antara penghuni di lantai bawah dengan penghuni di lantai atas.

Bila ruangan memungkinkan, dapat dibuat unsur air di bawahnya, seperti kamar mandi, kolam, dan air terjun. Karena air (bahasa Kanton shui) berarti kekayaan, maka diharapkan penghuni rumah dapat mengendalikan aliran harta.***

Astrologi Tiongkok pada Zaman Dulu


Bangsa Tiongkok telah memanfaatkan ilmu prediksi sejak zaman dulu. Semasa dinasti Xia dan Shang, prediksi dilakukan dengan menelaah bentuk retakan tulang-tulang hewan yang dibakar. Tentu saja menafsirkan bentuk-bentuk retakan itu guna menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu sungguh sulit. Itulah sebabnya, semasa dinasti Zhou dikembangkan suatu bentuk ilmu prediksi yang kini dikenal dengan nama Yijing. Metoda prediksinya lebih mudah karena menggunakan suatu sistematika tertentu.

Kitab Cunqiu memperlihatkan bahwa bangsa Tiongkok sejak zaman dinasti Zhou telah mengenal pula suatu bentuk astrologi yang didasari oleh gerakan planet dan lima unsur. Mereka mengamati letak planet pada 28 rasi bintang kedudukan bulan (Inggris: lunar mansion, Mandarin: xiu). Selanjutnya mereka mengasosiasikan masing-masing xiu, planet, dan unsur dengan berbagai negara bagian yang membentuk dinasti Zhou, seperti Lu, Qi, Han, Wei, Chu, dan lain sebagainya.

Bagan kelahiran seseorang pada Astrologi Barat

Setelah itu, dilakukan prediksi mengenai jatuh bangunnya suatu negara atau penguasa. Astrologi yang mereka kembangkan ini merupakan sesuatu yang menarik, karena kita boleh mengajukan berbagai pertanyaan. Apakah sistem astrologi yang mereka kembangkan tersebut hanya berlaku bagi Tiongkok saat itu saja? Mengingat bahwa di masa sekarang sudah tidak ada lagi negara bagian, apakah masing-masing xiu, planet, dan unsur itu boleh diasosiasikan dengan provinsi-provinsi masa kini yang dulunya merupakan letak berbagai negara bagian tersebut? Bagaimana dengan provinsi-provinsi yang baru, seperti Xinjiang, Tibet, Mongolia Dalam, Heilongjiang, Ningxia, Yunnan, dan lain-lain?

Bagan kelahiran seseorang pada Zi Wei Dou Shu

Semuanya ini merupakan kajian yang menarik. Terlepas dari semua itu, kita dapat menyimpulkan bahwa astrologi yang mereka kembangkan termasuk mundane astrology atau astrologi yang dipergunakan memprediksi nasib suatu negara. Pada zaman itu, belum ada perhitungan astrologi pribadi seperti saat ini. Sayangnya, ilmu astrologi juga hanya berkembang di kalangan istana. Ahli astrologi yang berani membocorkannnya diancam hukuman mati. Itulah sebabnya dikembangkan suatu bentuk astrologi yang tidak berkaitan secara langsung dengan gerakan benda langit (astrologi yang langsung didasari gerakan benda langit disebut “tianwen” – tian = langit; wen= bahasa), seperti Bazi.

Ilmu astrologi di Tiongkok juga mendorong perkembangan ilmu astronomi karena kaisar-kaisar banyak memerintahkan pembangunan observatorium (pusat pengamatan bintang) dan penciptaan peralatan astronomi canggih (seperti yang diciptakan oleh Yixing beserta ilmuwan-ilmuwan lainnya) guna menghitung posisi benda langit secara lebih akurat. Para astronom Tiongkok pada akhirnya dapat memprediksi peristiwa gerhana matahari secara cukup akurat.

Semasa dinasti Tang mulai dikenal apa yang disebut ilmu astrologi Ziweidoushu. Ini merupakan cabang astrologi yang menarik karena didasari oleh bintang kutub (Ziwei mengenal dua kelompok bintang utara dan selatan. Tujuh bintang utara merupakan bagian rasi bintang Ursa Mayor, sedangkan tujuh bintang selatan merupakan bagian rasi bintang Sagitarius). Menariknya 12 rumah dalam bagan Ziwei sangat mirip dengan 12 rumah dalam astrologi Barat. Ilmu prediksi ini merupakan sesuatu yang sangat menarik dan membutuhkan kajian lebih lanjut. Sudah menjadi tugas untuk melestarikannya dan juga sekaligus membebaskannya dari takhyul dan pandangan salah.

(Disunting dari tulisan Ivan Taniputera di internet)

Syarat Pindah Rumah Menurut Feng Shui


Banyak sekali pertanyaan tentang pindah rumah, misalnya apa saja yang harus dilakukan pada saat pindah rumah dan bagaimana memilih hari baik untuk pindah.

Pertanyaan yang muncul kemudian antara lain:
  1. Barang apa saja yang perlu dibawa
  2. Apakah boleh memindahkan sebagian barang dahulu, misalnya lemari, tempat tidur, TV serta peralatan lainnya
  3. Bagaimana kalau memasang altar terlebih dahulu
  4. Apakah boleh kalau pembantu serta satpam menjaga di rumah baru sementara menunggu hari yang cocok untuk pindah
  5. Apakah boleh kalau setelah pindah rumah, sebagian pekerjaan pembangunan masih berlanjut di rumah yang baru, dan masih banyak lagi
Sebenarnya menurut perhitungan feng shui yang dimaksud dengan pindah rumah adalah apabila salah satu dari hal berikut ini dilakukan:

1. Tuan rumah pindah ke rumah yang baru serta memasak di sana pada hari itu dan tidur di rumah baru tersebut.

2. Walaupun belum tinggal di rumah yang baru akan tetapi sudah memasang altar dan altar tersebut sudah mulai dipakai

3. Rumah tersebut sudah mulai dijaga oleh satpam/pembantu rumah tangga dimana pembantu rumah tangga dan satpam tidur serta masak di rumah yang baru

Memindahkan dan menempatkan perabot rumah tangga di rumah yang baru sebelum hari H diperbolehkan.

Ada juga yang kadang-kadang karena alasan tertentu, terpaksa pindah rumah sementara pekerjaan pertukangan yang lain masih belum selesai, misalnya masih ada WC yang diperbaiki karena bocor, ataupun keramik lantai yang belum selesai terpasang atau bahkan setelah pindah rumah kemudian menggali bagian tertentu dari pekarangan di rumah untuk menanam pohon.

Hal-hal demikian sebenarnya tidak baik menurut feng shui karena setiap tahunnya ada sektor-sektor tertentu dari rumah yang tidak boleh digali atau renovasi. Kalaupun terpaksa harus di renovasi atau perbaikan, maka harus dipilihkan hari yang cocok untuk memulai pekerjaan perbaikan tersebut.

Jadi sebelum hari H untuk pindah rumah ada baiknya di rumah yang baru sudah diperiksa untuk fisik bangunannya apakah masih ada yang rusak, kompor di dapur, gas/listrik untuk memasak serta peralatan masak lainnya.

Jadi pada hari pindah rumah tersebut semua yang dibutuhkan sudah disiapkan. Jangan lupa pula beras serta air minum disiapkan dan pindah rumah bisa dilakukan pada hari dan jam yang ditentukan.

Cukup orangya saja yang pindah ke rumah baru dengan membawa barang-barang yang diperlukan dari rumah lama. Setelah di rumah baru nyalakan kompor untuk masak (masak air) dan pada hari itu juga harus makan dan tidur di rumah baru. Dengan demikian anda sudah resmi pindah ke rumah yang baru.

Ada juga yang menyarankan harus membawa sapu dari rumah lama (sapu yang baru bukan bekas pakai), tentu saja ini boleh kalau mau.

Bagaimana kalau asal pindah rumah saja tanpa memperhitungkan hari yang cocok? Tentu saja hal ini tidak disarankan. Untuk satu rumah baru yang sudah di tata feng shui nya sedemikian rupa sehingga cocok dengan penghuninya, maka akan jauh lebih baik, efektif dan cepat pengaruh feng shuinya kalau aktivasinya/pindah rumahnya pada yang sudah pula disesuaikan untuk tujuan tersebut.

(Sumber: fengshui-koh.com)

CONTOH RAMALAN BA ZI


Data kelahiran harus lengkap, terdiri atas jam, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran


Keterangan :

1. Shio Anda : Babi

2. Elemen Diri : Logam Positif

3. Sifat Diri :
Logam geng mewakili mata angin sebelah barat dan angka tujuh. Orang logam geng yang memiliki api bing adalah seorang yang berpendirian teguh, namun dapat bekerja sama dan diterima dengan baik oleh orang lain. Hadir bersama api ding akan menjadi seorang yang terhormat dan berhasil dalam hidupnya. Orang geng terpelajar, mencintai materi dan pandai berdagang. Bersama kayu jia, akan berperilaku sebagai orang yang tamak yang akan menyapu apa saja yang ditemukannya. Lain halnya jika bertemu dengan kayu yi, geng malah akan bersikap mengalah dan menerima apa adanya. Geng adalah orang yang menjunjung tinggi kebenaran, tegas dan berhati baik, orang tidak bersalah padanya, dia tak akan mengusik dirinya, sebaliknya jika terusik, pasti akan dibalas, senang bekerja sama dengan orang lain, karena itu disukai orang secara luas. Geng adalah logam keras, memberi kesan keras, dingin dan kaku bagi orang lain, ada sedikit unsociable, eccentric dan melancholy, ada sedikit antipati terhadap kesuksesan di dunia ini, karena itu pergaulannya tidaklah luas. Walau demikian, ia seorang yang setia kawan, dan menjaga jarak terhadap orang yang belum dikenalnya. Orang geng tidak pandai bersandiwara, apapun situasi yang dihadapinya, ia tidak bisa menutupi keadaan yang sebenarnya, senang maupun tidak senang akan terlihat jelas dari mimik wajah mereka, karena itu sering mengundang kesulitan-kesulitan yang tidak diperlukan. Dianjurkan kepada orang logam geng untuk banyak menempatkan tanaman-tanaman di halaman rumahnya, agar lebih mudah mencapai cita-cita dalam hidupnya. Geng yang lahir pada musim semi lebih banyak disibukan oleh hal-hal yang tidak perlu dan tidak memiliki pendirian yang baik. Orang geng yang lahir pada musim panas adalah seorang baik hati yang dapat menerima apa saja keadaan dalam hidupnya, tidak memiliki ambisi hidup yang besar. Orang geng yang lahir pada musim gugur adalah seorang dengan kemauan keras, bersemangat hidup tinggi dan penyerang. Orang geng yang lahir pada musim salju perlu didampingi api baru bisa memiliki kehangatan dan kejayaan dalam hidupnya. Tidak peduli tipe geng yang mana, pada umumnya hidup orang geng memang kurang bahagia dan harus bekerja keras. Geng yang hadir bersama air ren (?) biasanya berparas cantik dan tampan. Jika berada pada siklus ren lagi, biasanya akan mengundang lebah dan kupu-kupu, dan bila kurang hati-hati dapat berkembang ke perselingkuhan. Warna logam adalah putih.

4. Angka Gua Anda : 2

5. Jumlah Elemen : Logam Kayu Air Api Tanah
2 1 2 1 2
0 3 2 2 2

6. Elemen yang kurang : Logam

7. Angka keberuntungan : 7,8


Tabel Cie :

Cie atau Jie adalah titik pergantian bulan kalender imlek. Setelah melewati titik cie baru benar-benar mesuk ke bulan tersebut. Terdapat 12 titik cie, masing-masing adalah :

Jika anda lahir antara 4 Febuari – 5 Maret, titik cie adalah 4
Jika anda lahir antara 5 Maret – 4 April, titik cie adalah 5
Jika anda lahir antara 4 April – 5 Mei, titik cie adalah 4
Jika anda lahir antara 5 Mei – 5 Juni, titik cie adalah 5
Jika anda lahir antara 5 Juni – 7 Juli, titik cie adalah 5
Jika anda lahir antara 7 Juli – 7 Agustus, titik cie adalah 7
Jika anda lahir antara 7 Agustus – 7 September, titik cie adalah 7
Jika anda lahir antara 7 September – 8 Oktober, titik cie adalah 7
Jika anda lahir antara 8 Oktober – 7 November, titik cie adalah 8
Jika anda lahir antara 7 November – 7 Desember, titik cie adalah 7
Jika anda lahir antara 7 Desember – 5 Januari, titik cie adalah 7
Jika anda lahir antara 5 Januari – 4 Febuari, titik cie adalah 5

CONTOH RAMALAN ZI WEI DOU SHU


Data kelahiran harus lengkap, terdiri atas jam, tanggal, bulan, dan tahun kelahiran


Uraian Singkat :

Jika dapat memilih, anda akan mendahulukan cash money daripada pembayaran berjangka. Itulah sifat anda yang selalu berpijak pada kenyataan dan simple. Jujur dan memiliki jiwa seni adalah sisi lain anda. Pada umumnya kekayaan berlimpah baru dapat dinikmati anda pada usia paroh baya. Pekerjaan yang cocok adalah karya seni yang bersifat teknis.

Anda pandai bergaul dan memiliki bakat seni. Cocok sekali mengembangkan diri ke arah diplomasi. Misalnya menjadi human relation bagi sebuah perusahaan atau organisasi sosial, keagamaan atau yang lainnnya. Beberapa di antara anda memiliki luck yang sangat baik, termasuk bisa kaya mendadak. Hindari, atau setidak-tidaknya kendalikan diri dari alkohol dan kehidupan malam.

KISAH URAT NADI NAGA

Pada jaman Tiongkok kuno, hiduplah seorang master Feng Shui [1] yang sangat piawai namun berhati jahat, dia mencurahkan seluruh hidupnya untuk mencari “urat nadi naga”[2] yang legendaris seperti yang disebutkan dalam buku-buku kuno.

Suatu hari ia melakukan sebuah perjalanan ke sebuah tempat yang terpencil. Setelah menaiki satu bukit ke bukit yang lain, dibawah terik matahari dan sulit mendapatkan air, ia benar-benar kecapekan dan kehausan. Akhirnya ia dari kejauhan melihat sebuah bangunan yang hampir roboh dikelilingi tembok, dengan bergegas ia berlari ke bangunan tersebut dan mengetuk pintunya.

Setelah menunggu agak lama, seorang wanita tua membuka pintu. Langsung ia memohon sambil mengusap keringat yang bercucuran di keningnya karena tersengat matahari sepanjang hari, ”Nenek, bolehkah saya minta seteguk air untuk minum?” Wanita tua itu melihat wajah master Feng Shui yang penuh semangat, dan nadi leher yang tenggelam oleh panas matahari. “Tunggulah”, katanya, lalu ia membalikkan badannya, pergi perlahan meninggalkan Master Feng Shui itu tanpa mempersilahkan masuk.

Setengah hari telah berlalu, baru saja si Master Feng Shui itu telah hilang kesabarannya, wanita tua itu kembali dengan membawa semangkok air ditangannya. Segera saja Master Feng Shui itu meraih mangkok dari tangan nenek tua itu dan seketika hendak meneguk habis air dalam mangkok itu, namun ia menemukan beberapa sekam mengapung diatas air. Ia menjadi sangat marah, namun karena ia begitu haus, dengan enggan ia meniup sekam itu ke pinggir mangkok dan meminumnya dengan perlahan.

Ia berpikir: ”Orang tua ini sungguh sangat tidak ramah, dan juga pelit; ia bahkan tak memberiku semangkok air yang bersih. Biarlah, aku akan memberinya pelajaran...” Master Feng Shui memutuskan hatinya dengan bulat, dan berkata pada wanita tua itu:”Nenek, terima kasih airnya, tetapi saya tak punya apapun untuk menggantinya. Saya adalah seorang master Feng Shui, bagaimana kalau saya memilihkan tempat pemakaman yang paling sesuai untuk nenek, sehingga dapat beristirahat dengan tenang bila kelak waktunya telah tiba.”

Wanita itu mengikuti master Feng Shui ke sebuah bukit yang terdekat, dan master itu mengeluarkan penunjuk arah Feng Shui nya. Setelah lama melakukan pengukuran dan pengamatan, akhirnya ia menggambar sebuah tanda silang di tanah dan berkata pada wanita tua itu,”Inilah tempat yang paling menguntungkan, nenek dapat beristirahat disini bila waktumu tiba.” “Bagus”, kata nenek menerima saran Master Feng Shui itu, dan berkata,”Anda sebaiknya lekas-lekas pergi sebentar lagi akan ada badai.”

Sepuluh tahun kemudian, si master Feng Shui itu melewati lagi tempat yang dulu ditunjuknya. Ia teringat wanita tua yang dulu ditemuinya serta tempat pemakaman yang ditunjuknya untuk wanita tua itu. Sebenarnya tempat yang dipilihkan dia merupakan sebuah tempat terlarang dan membawa sial. Dengan kata lain, ketika wanita tua itu dimakamkan disana, keluarga yang ditinggalkannya akan tertimpa malapetaka. Master Feng Shui itu telah sampai dilokasi pemakaman, dengan cepat ia mengenali batu nisan yang berdiri ditempat yang dulu ia pilihkan untuk pemakaman nenek tua itu.

Si Master Feng Shui itu melihat sekeliling dan mendapati bangunan rusak yang dulu dia lihat sudah tidak ada lagi disana, kemudian dia menuruni bukit itu, tempat yang dulu terpencil itu kini telah berubah menjadi sebuah kota kecil yang sibuk. Ia menuruni bukit dan mengetuk pintu rumah yang paling mewah dikota itu. Seorang anak muda membukakan pintu dengan hangat dan mempersilakannya masuk. Master Feng Shui itu menanyakan bangunan yang telah rusak dan perihal nenek tua yang dulu ditemuinya. Pemuda itu dengan antusias bertanya:”Andakah master Feng Shui itu? Nenek meninggal sesaat anda pergi, dan mengatakan perihal anda sebelum meninggal. Dia bersikeras meminta untuk dikuburkan ditempat yang anda pilihkan, dia bilang karena anda telah memilihkan dengan susah payah.”

Pemuda itu membawakan semangkok air sambil berkata, ”Minumlah air ini dengan pelan-pelan, jangan meminumnya dengan tergesa-gesa, anda baru saja menempuh perjalanan jauh dibawah terik matahari. Itulah yang selalu nenek katakan. Saya berharap anda tidak marah seperti 10 tahun yang lalu ketika ia memberi anda air untuk diminum. Nenek selalu menaruh beberapa butir sekam kedalam air setiap kali pengembara datang dan meminta air, agar orang tersebut tidak meminumnya dengan tergesa-gesa sehingga tidak membahayakan keselamatannya. Begitu mendengar perkataan ini, si Master Feng Shui ini hampir saja pingsan. Sungguh sangat disayangkan, sudah sangat terlambat untuk memperbaikinya.

Akan tetapi, melihat kehidupan keluarga ini demikian makmur, si Master Feng Shui ini tak habis pikir. Ia berkata pada dirinya sendiri,”Apakah aku telah melakukan kesalahan saat itu? Sungguh tidak mungkin.”

Dengan ditemani si pemuda itu, Master Feng Shui kembali mengunjungi lokasi pemakaman nenek tua itu. Ia mengeluarkan kompas Feng Shui nya, dan dengan cermat diukurnya berulang-ulang. “Mustahil, mustahil”, gumam Master Feng Shui itu yang semakin penasaran. Mungkinkah ini “urat nadi naga” yang telah dia impikan selama bertahun-tahun? Pemuda itu lalu menceritakan peristiwa yang terjadi 10 tahun yang lalu. “Tak lama setelah anda pergi, tempat ini dihajar angin topan, hujan lebat terjadi selama 3 hari tanpa henti. Banjir bandang menghanyutkan semuanya termasuk bangunan yang rusak itu.”

“Ketika banjir telah surut, keluarga kami harus membangunnya mulai dari nol lagi. Seperti yang anda lihat, tempat asli dari bangunan tua itu sekarang telah berubah menjadi rumah yang paling menonjol. 10 tahun yang lalu, hanya ada beberapa rumah disini, sekarang tempat ini telah menjadi sebuah kota kecil yang indah, terimakasih untuk anda ….”

“Lama sebelum nenek saya meninggal, perlu dilakukan sesuatu untuk menemukan kembali lokasi yang telah anda pilihkan untuknya. Nenek bilang, keluarga kami akan menjadi sangat beruntung bila nenek dimakamkan dilokasi ini,” lanjut pemuda itu.

Sebenarnya perhitungan si Master Feng Shui ini sedikit pun tidak meleset, tempat dimana ia menggambar tanda silang benar-benar bukan tempat yang memberi keberuntungan. Akan tetapi, banjir telah merubah topografi disekitar tempat itu, dan merubahnya menjadi “urat nadi naga”.

Sebagaimana terdapat sebuah perkataan,”Yang mendiami tanah penuh berkah adalah dia yang telah diberkahi dan begitu pula sebaliknya. Apa yang telah ditakdirkan untuk menjadi miliknya, maka dia akan mendapatkan apa yang patut dia dapatkan. (tnm)

Catatan :

[1] Secara harfiah Feng Shui berarti “angin dan air”, dihitung berdasarkan bentuk dan ukuran dari topografi bumi, gunung, lembah dan aliran sungai, serta arah dan ketinggian yang tercipta oleh interaksi timbal balik kedua kekuatan alam ini. Ilmu perhitungan geografi bumi Tiongkok kuno ini telah berkembang menjadi ilmu praktik yang bercampur dengan kepercayaan mistis, astrologi, cerita-cerita rakyat serta pemahaman umum dalam mengatur penempatan dan orientasi ruang untuk mendapatkan keharmonisan dengan lingkungan sekitar.

[2] Urat Nadi Naga – menurut teori Feng Shui, garis energi yang terletak disisi rantai pegunungan disebut sebagai urat nadi naga, dan lokasi yang paling menguntungkan berada di akhir barisan pegunungan itu.

MENGENAL POTENSI DIRI

Banyak orang sering kali gagal dalam kehidupan. Usaha kurang berkembang, karir mandek, keluarga kurang harmonis, peruntungan tidak datang-datang, kesehatan selalu memburuk, pendidikan kurang sesuai, dsb, merupakan keluhan umum yang biasa kita dengar. Penyebab utamanya tidak lain adalah kita belum bisa melihat potensi yang ada pada diri kita sendiri.
Sebenarnya, potensi diri dalam arti seluas-luasnya, yakni menyangkut peruntungan, jodoh, kesehatan, karir, dsb, sudah terpateri dalam diri kita sejak kita lahir ke dunia. Ada berbagai cara untuk melihat potensi diri seseorang yang sudah berkembang sejak lama dan secara empiris telah terbukti keakuratannya.

Pertama
Berdasarkan data kelahiran, berupa tanggal, bulan, dan tahun kelahiran seseorang. Analisis akan bertambah lengkap jika diketahui juga jam kelahiran dan di mana dia dilahirkan. Metode untuk menganalisis hal ini adalah Bazi, Astrologi, dan Numerologi.
Bazi adalah pengetahuan dari Tiongkok, Astrologi berasal dari Barat, dan Numerologi, mungkin berasal dari Babylonia (sekarang Irak) dan Mesir, yang dikembangkan pula di Tiongkok dan Yunani.

Kedua
Bila seseorang tidak mengetahui data kelahirannya, bukan berarti potensi dirinya tidak bisa dilihat. Salah satu caranya adalah mengamati tangannya, yang mencakup garis, bentuk, jari, sidik jari, dan kuku. Metode ini populer disebut Palmistri.
Palmistri dipercaya karena selalu dihubungkan dengan otak. Umpamanya saja garis tangan. Bentuk garis tangan, ukuran garis tangan, dan kejelasan garis tangan muncul karena “perintah” otak. Otak sendiri mendapat “perintah” dari diri kita. Kalau kita rajin, pandai, dan ulet, maka garis tangan akan memiliki gambaran yang bagus. Begitu pula sebaliknya. Garis tangan selalu berubah seiring perbuatan kita. Perlu diperhatikan, bukan garis tangan yang akan mengubah perbuatan kita, melainkan perbuatan kita yang akan mengubah garis tangan. Semakin baik perbuatan kita, maka semakin positif hal-hal yang bisa dibaca dari garis tangan.
Memang, banyak iklan yang mengatakan adanya suhu atau master yang mampu mengubah garis tangan sehingga rezeki akan lancar. Biayanya pun aduhai, mencapai jutaan rupiah. Sebaiknya jangan terprovokasi dengan iklan demikian. Biarpun garis tangan sudah diubah menjadi “bagus”, sementara kita sendiri bermalas-malasan, apakah bisa maju?

Ketiga
Cara selanjutnya adalah mengamati wajah (muka). Ada lima bagian yang biasanya paling dicermati, yakni alis, mata, hidung, mulut, dan telinga. Meskipun demikian, bagian-bagian lain tetap dianalisis, seperti kepala, rambut, dahi, garis dahi, pipi, rahang, dagu, jen-chung atau filtrum (lekukan di antara hidung dan mulut), dan fa-ling (kerutan memanjang dari hidung melewati sudut mulut).
Praktek pembacaan wajah muncul pertama kali pada abad ke-6 SM. Dibandingkan di Barat dan India, seni pembacaan wajah dari Tiongkok lebih rumit. Seorang pakar harus terlebih dulu mengklasifikasikan bentuk wajah dengan menilai warna, ukuran, dan kecacadan tertentu pada areal wajah.

Keempat
Cara lain adalah mengamati bentuk tubuh, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Misalnya leher, tengkuk, punggung, pinggang, buah dada, pusar, rambut kelamin, alat kelamin, bokong, paha, kaki, dan jari kaki.
Seperti halnya di dunia medis, tidak ada istilah pornografi bila kita melihat bagian-bagian tertentu seseorang. Justru dari bagian-bagian itulah lebih banyak tersimpan cerita tentang keberuntungan, kesehatan, dsb. Di dunia Barat, sejak lama sudah berkembang istilah omphallomancy (ramalan lewat pusar), mammomancy atau mastomancy (ramalan lewat buah dada), vaginomancy (ramalan lewat alat kelamin wanita), dan phallomancy (ramalan lewat alat kelamin pria).
Pengetahuan yang berkenaan dengan pembacaan wajah dan pembacaan tubuh disebut Fisiognomi, gabungan dari fisiologi dan anatomi.

Kelima
Berbagai tanda lahir, seperti tahi lalat, juga banyak menginformasikan potensi diri seseorang. Pengetahuan yang mempelajari hal ini disebut Moleoscopy atau Moleosophy. Letak, bentuk, dan warna tahi lalat dipandang memiliki arti masing-masing, karena hal ini juga merupakan tanda-tanda takdir manusia.

Keenam
Tulisan dan tanda tangan juga dianggap mampu merefleksikan potensi diri seseorang. Tulisan tangan yang sering disebut tulisan otak (brain writing), sudah dipelajari sejak berabad-abad lampau. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut Grafologi.
Tulisan tangan bersifat unik karena tidak ada dua tulisan tangan yang sama persis. Kalau mirip, memang ada. Karena itu meskipun bersaudara kembar identik, watak dan sifat masing-masing individu selalu berbeda.

Ketujuh
Meskipun tergolong agak sulit, membaca batok kepala sering dilakukan orang. Ilmunya disebut Frenologi, dikembangkan oleh Dr. Franz Joseph Gall pada 1796 di Wina.
Para ahli frenologi kemudian mengklasifikasikan kepala menjadi tujuh planet dan 42 wilayah. Masing-masing planet dan wilayah mewakili setiap kepribadian manusia.

LIMA ELEMEN DAN KESERASIANNYA

Ilmu metafisika Cina mengenal lima elemen (unsur) untuk menganalisis kepribadian dsb. Kelima elemen berinteraksi dalam posisi saling menguntungkan dan saling merugikan. LOGAM : - Konflik dengan API. - Sedikit konflik dengan TANAH. - Tak ada konflik dengan LOGAM. - Sukses dengan AIR dan KAYU. API : - Konflik dengan AIR. - Sedikit konflik dengan TANAH. - Tak ada konflik dengan API. - Sukses dengan KAYU dan LOGAM. AIR : - Konflik dengan TANAH. - Sedikit konflik dengan LOGAM. - Tak ada konflik dengan AIR. - Sukses dengan API dan KAYU. TANAH : - Konflik dengan KAYU. - Sedikit konflik dengan API. - Tak ada konflik dengan TANAH. - Sukses dengan AIR dan LOGAM. KAYU : - Konflik dengan LOGAM. - Sedikit konflik dengan API. - Tak ada konflik dengan KAYU. - Sukses dengan TANAH dan AIR.

SENI MERAMAL TIONGKOK KUNO

Kejarlah ilmu sampai ke Negeri Tiongkok, begitulah kata-kata fenomenal yang pernah diucapkan seorang nabi. Ternyata kata-kata tersebut bukanlah omong kosong belaka. Terbukti, sejak lama banyak seni dan pengetahuan yang berasal dari Tiongkok, dipelajari dan dikembangkan di banyak negara. Termasuk berbagai seni meramal dan pengobatan, seperti feng shui, akupunktur, dan refleksologi. Ilmu peramalan lahir di Tiongkok ribuan tahun lalu. Perkembangan ilmu itu hingga terbentuk sebagaimana yang kita kenal sekarang, tentu saja telah melalui proses yang panjang. Berbeda dengan seni meramal dari berbagai negara lain yang muncul hampir bersamaan, seni meramal Tiongkok kuno sebenarnya berkaitan dengan perhitungan. Pada masa dinasti Tang, Liu Yu Xi dalam bukunya Tian Lun menyatakan bahwa ilmu perhitungan adalah akar dari segala macam ilmu. “Setiap benda memiliki perhitungan dan dengan menghitung kita bisa mendapatkan cara yang sesuai dengan alam,” begitu kata Liu. Beliau mengumpamakan kapal dengan air, dan katanya, agar kapal bisa berlayar dan mengambang perlu ada perhitungan yang cermat. Begitu juga dengan yang sekarang disebut “ramalan”. Dengan perhitungan yang teliti, maka seorang pakar mampu membaca masa depan seseorang dengan akurat. Tiga kategori Pada masa dinasti Qin dan Han, ilmu perhitungan ini sudah menjadi satu cabang yang berkembang luas. Uniknya, ilmu perhitungan Tiongkok kuno lambat laun berkembang menjadi ilmu peramalan. Pada dasarnya, ilmu peramalan Tiongkok kuno dibagi menjadi tiga kategori. Pertama adalah Ming. Peramalan ini menggunakan “tanggal lahir” sebagai patokan utama. Yang paling dikenal adalah Ba Zi dan Zi Wei Dou Shu. Kedua adalah Xiang. Peramalan ini menggunakan “bentuk”, misalnya feng shui, bentuk wajah dan tubuh (xiang mian atau fisiognomi), dan bentuk garis tangan (shou xiang atau palmistri). Ketiga adalah Pu. Peramalan ini menggunakan “probabilitas”, misalnya ciamsi (qian shi) dan heksagram. Selama ini feng shui dan ramalan astrologi (horoskop) Tiongkok sudah cukup dikenal luas di Indonesia karena sering mengisi halaman-halaman media cetak, situs-situs internet, dan program-program acara media elektronik. Horoskop Tiongkok mendasarkan ramalannya pada 12 zodiak hewan atau shio. Setiap shio diperoleh berdasarkan tahun kelahiran seseorang. Namun sesungguhnya, dalam seni metafisika Tiongkok shio bukanlah patokan untuk meramal nasib. Yang benar, seharusnya shio digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis chi (qi) yang memengaruhi pada tahun tertentu. Chi adalah energi negatif atau positif yang ada di bumi dan memengaruhi kehidupan manusia. Dengan demikian, ramalan horoskop Tiongkok yang sering kita jumpai sebenarnya tidak akurat dan lebih bersifat selebritis atau bacaan di kala iseng. Seni ramalan yang sesungguhnya adalah Ba Zi. Di Indonesia dikenal sebagai Delapan Karakter atau Empat Pilar. Sejajar dengan Ba Zi adalah Zi Wei Dou Shu (Ramalan Bintang Ungu). Kedua teknik peramalan itu memelajari keberuntungan langit dan keberuntungan manusia. Sementara keberuntungan buminya berkenaan dengan feng shui. Pada dasarnya, praktek Ba Zi dan Zi Wei (nama populernya) sangat terlepas dari mistis. Kehebatan sang ahli hanya didasarkan pada kemampuan analisisnya yang tinggi. Ba Zi dan Zi Wei mendasarkan analisisnya pada dua elemen, yaitu Batang Langit dan Cabang Bumi. Batang Langit terdiri atas lima elemen negatif (yin) dan lima elemen positif (yang). Kelima elemen itu adalah kayu, api, tanah, logam, dan air yang masing-masing memiliki siklus menguntungkan dan merugikan satu sama lain. Sedangkan Cabang Bumi terdiri atas 12 shio dari Tahun, Bulan, Tanggal (Hari), dan Jam kelahiran seseorang. Dengan catatan jam kelahiran tidak mutlak, artinya kalau tidak tahu, tidak mengapa. Hanya, tanpa jam kelahiran analisis menjadi kurang lengkap. Yang disebut Empat Pilar adalah tahun, bulan, hari, dan jam kelahiran. Karena setiap pilar terdiri atas dua elemen (yin dan yang), maka kemudian dikenal sebagai Delapan Karakter. Setelah data kelahiran seseorang diperoleh, maka ahli Ba Zi melakukan kalkulasi berdasarkan Teori Yin dan Yang, Lima Elemen, dan Pergerakan Musim, ditambah perhitungan memakai kalender Hsia atau kalender solar (matahari). Sedangkan Zi Wei berdasarkan konfigurasi bintang-bintang yang jumlahnya lebih dari 100. Namun umumnya bintang yang dipakai hanya berjumlah 40-an. Itu pun sudah dianggap memberikan akurasi yang luar biasa. Berbeda dengan Ba Zi, Zi Wei memakai kalender Imlek atau kalender lunar (bulan) sebagai dasar perhitungan. Dalam perkembangannya, teknik peramalan Ba Zi menjadi lebih populer daripada Zi Wei karena dianggap lebih dinamis, logis, revolusioner, dan menantang. Dari generasi ke generasi ramalan Ba Zi selalu disempurnakan. Dewasa ini, pada level praktek tertinggi, ketepatan Ba Zi mencapai di atas 95 persen. Bentuk Di antara berbagai peramalan bentuk, feng shui tentulah sudah amat populer di Indonesia. Feng shui adalah seni purba yang berhubungan dengan tata letak makam dan bangunan (kantor, ruang usaha, dan tempat tinggal). Menurut feng shui, tata letak yang bagus adalah yang selaras dan seimbang dengan alam, apalagi bila dikaitkan dengan data kelahiran seseorang. Lokasi makam/bangunan yang benar ditambah arah hadap yang tepat dipercaya akan memberikan segala peruntungan kepada keluarga yang ditinggalkan atau orang-orang yang menempati suatu bangunan. Di samping rezeki melimpah, kesehatan pun akan prima. Bahkan karir lancar, dan pokoknya, nasib akan bagus. Namun seseorang yang tidak mengetahui tanggal kelahirannya secara pasti, tidak perlu berputus asa. Masih ada upaya lain yang tidak kalah mujarabnya dengan teknik-teknik peramalan di atas. Berbagai peruntungan Anda, termasuk sifat dan karakter, bisa diketahui lewat pembacaan yang teliti terhadap wajah, tubuh, dan tangan Anda. Lima elemen yang dikenal sebelumnya, juga digunakan pada praktek ramalan lewat bentuk. Masing-masing elemen memiliki karakteristik, kualitas, dan bentuknya sendiri-sendiri. Jangan heran kalau seorang peramal akan mengatakan Anda mempunyai “Tangan Air, Wajah Tanah, Tubuh Logam, dsb”. Bentuk-bentuk demikian merupakan petunjuk bagi karakter pribadi seseorang. Agar didapatkan sebuah ramalan yang lengkap, maka harus dipertimbangkan ciri-ciri wajah dan garis-garis tangan. Para peramal nasib Tiongkok klasik membedakan 130 posisi pada wajah. Posisi-posisi yang paling penting dimasukkan dalam berbagai kategori. Kategori-kategori itu mencakup Dua Belas Istana, yang meliputi daerah-daerah berbeda di seluruh wajah; Tiga Belas Posisi memanjang dalam satu garis dari dahi ke dagu; Dua Belas Batang Duniawi yang membentuk sebuah lingkaran di sekeliling wajah; dan Tiga Daerah Wajah yang terdiri atas langit (dari garis rambut hingga telinga atas), manusia (dari telinga atas hingga ujung hidung), dan bumi (dari ujung hidung hingga dagu). Selain itu ada daerah-daerah khusus yang disebut daerah Lima Gunung dan Empat Sungai. Di antara beberapa bagian wajah, yang paling mendapat perhatian adalah mata, alis, mulut, hidung, dan telinga. Di samping yang kelihatan, peramal-peramal Tiongkok klasik juga memerhatikan bagian-bagian tubuh yang tidak tampak dari luar, misalnya pusar, payudara, kemaluan, dan rambut kemaluan. Bahkan ramalan yang lengkap luar dalam juga melihat cairan dari vagina dan sperma seseorang. Di mata mereka tentunya bukan porno, bukan jorok. Hal itu dianggap “untuk mengetahui kepribadian seseorang selengkap-lengkapnya”. Di antara sekian banyak objek, yang paling banyak mempunyai “cerita” adalah tangan. Bentuk tangan, ukuran tangan, warna tangan, ukuran jari, bentuk jari, bentuk kuku, dan garis-garis tangan diyakini mampu mengungkapkan watak, kesehatan, peruntungan, jodoh, karir, hingga hubungan keluarga. Probabilitas Sesuai namanya, probabilitas berarti kemungkinan. Memang ada kesan teknik peramalan ini bersifat untung-untungan. Ciamsi sering dipandang mengandung mistis. Teknik peramalan ini terbilang sederhana karena hanya berpegang pada hasil kocokan. Biasanya peramalan dengan ciamsi terdapat pada kelenteng. Namun kini orang bisa mengikuti ciamsi pada beberapa situs internet. Meskipun dianggap mistis, ciamsi banyak dipercaya oleh masyarakat Tionghoa. Sebab, sebelum mengocok ciamsi, sebelumnya yang bersangkutan berdoa terlebih dulu. Lebih rumit dari ciamsi adalah heksagram. Caranya adalah menggunakan tiga buah koin yang dilemparkan sebanyak enam kali. Hasilnya dimasukkan ke dalam sebuah rumusan yang kemudian dikembangkan menjadi format baku. Heksagram berasal dari Teori Yin dan Yang dilengkapi diagram Pakua atau Bagua (delapan arah mata angin). Disebut heksagram karena menggunakan prinsip 8 diagram. Setiap diagram berisi 8 kotak. Karena ada 8 diagram, maka semuanya ada 64. Nomor-nomor mana yang akan keluar tergantung dari hasil lemparan. Setiap angka, dari 1 hingga 64, memiliki makna masing-masing. Penganalisis yang baik mampu meramalkan perkembangan nasib dan keberuntungan seseorang, seperti keuangan, pekerjaan, percintaan, kesehatan, keluarga, dan lain-lain. Sebenarnya, warisan Tiongkok kuno masih menyisakan beberapa teknik peramalan lain, seperti Wu Xing, Xing Ming Xue, hasta aksara, bentuk sidik jari, dll. Namun tampaknya, teknik-teknik peramalan tersebut kurang begitu populer. Teknik-teknik peramalan demikian, sebagaimana permintaan para klien, berfungsi utama untuk mengetahui nasib. Misalnya usaha atau pekerjaan apa yang cocok dan bagaimana masa depan seseorang. Tetapi di balik itu, teknik-teknik peramalan tersebut bisa digunakan untuk mendeteksi kesehatan atau penyakit, memilih jodoh yang tepat, menyeleksi karyawan yang berpotensi, dan masih banyak lagi. Masa lalu, masa sekarang, dan masa depan seseorang memang ada pada dirinya sendiri. Semuanya bisa diteropong lewat perhitungan tanggal lahir atau tanda-tanda pada tubuh, termasuk bentuk, ukuran, dan warna tahi lalat. Author: Djulianto Susantio, sumber: santai2008.wordpress.com